DPRD Balikpapan Tegaskan Perlunya Solusi Transportasi untuk Pelajar

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali. (Smartrt.news)

SMARTRT.NEWS – Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali menyoroti tingginya angka pelajar yang menggunakan sepeda motor untuk ke sekolah.

Ia menyadari, meskipun sudah ada aturan yang mengharuskan pengendara kendaraan bermotor memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), banyak pelajar terpaksa mengendarai motor akibat keterbatasan akses transportasi umum. 

Gasali menyatakan, sekolah-sekolah di Balikpapan umumnya sudah memberikan edukasi kepada siswa untuk tidak menggunakan sepeda motor, apalagi jika belum memiliki SIM.

“Namun, kita juga harus melihat kenyataan lapangan, banyak pelajar yang terpaksa menggunakan motor karena akses transportasi umum yang terbatas, terutama untuk sekolah di daerah yang jauh dari pusat kota,” ujar Gasali, Senin (3/2/2025).

Ia mencontohkan, salah satu contoh adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) yang terletak di daerah TPA, yang membutuhkan perjalanan sekitar tiga kilometer untuk mencapai akses angkutan umum.

Hal sama berlaku untuk SMP 23 yang berada dekat dengan Stadion Persiba. “Dengan kondisi geografis seperti itu, anak-anak harus menempuh jarak jauh dengan angkutan umum yang terbatas,” jelas Gasali. 

Gasali menegaskan pentingnya meningkatkan sarana transportasi umum agar dapat menjangkau semua sekolah, khususnya yang berada di daerah terpencil. Dengan demikian, para siswa tidak perlu lagi mengandalkan sepeda motor pribadi.

“Kita harus mencari solusi agar para pelajar dapat mudah menuju sekolah dengan aman dan sesuai aturan. Angkutan umum yang lebih mudah diakses bisa menjadi solusi yang tepat,” ujarnya. 

Ia juga mengungkapkan, di beberapa daerah, kondisi ini membuat pelajar merasa kesulitan untuk datang tepat waktu ke sekolah tanpa menggunakan sepeda motor.

Karena itu, ia berharap ada kajian lebih lanjut terkait kebutuhan transportasi yang memadai untuk pelajar. 

Gasali menambahkan, dengan peningkatan akses transportasi umum, pelajar dapat menghindari pelanggaran lalu lintas. Seperti mengendarai sepeda motor tanpa SIM. Selain itu, hal ini juga akan mengurangi risiko kecelakaan yang bisa membahayakan keselamatan pelajar. 

“Ke depan, kita berupaya bekerjasama instansi terkait untuk mencarikan solusi yang komprehensif, baik dari segi angkutan umum maupun edukasi keselamatan berkendara bagi pelajar,” tandas Gasali. 

Pihak DPRD Balikpapan berharap dapat segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang akan memberikan solusi bagi masalah transportasi pelajar.

Reporter: Musafir B

Editor: Kopi Hitam