Ketika RT dan Lurah Menjadi Garda Terdepan Kebersihan Kota

Smartrt.news, BALIKPAPAN,- Pagi itu, mentari belum sepenuhnya naik ketika Pak RT Hasan menyusuri jalan-jalan di belakang jalan Dishub Balikpapan, Balikpapan Selatan. Tangannya sesekali menunjuk ke arah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tampak bersih dan tertata. “Ini harus dijaga,” ucapnya kepada warga yang lewat.
Pak Hasan bukan satu-satunya. Di banyak kelurahan Balikpapan, para ketua RT dan lurah mulai turun tangan, bukan sekadar mengawasi warga, tapi ikut menyemai budaya baru—budaya disiplin buang sampah.
Di balik gerakan ini, ada satu nama yang menjadi penggerak: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan. Sudirman Djayaleksana, sang kepala dinas, mengungkapkan tekadnya untuk membangun kota yang bersih, tertib, dan nyaman. Salah satu langkah nyata yang kini tengah dilakukan adalah pemasangan CCTV di TPS, terutama di kawasan jalan protokol.
“Melalui kamera-kamera itu, kita bisa melihat bagaimana masyarakat mematuhi aturan buang sampah sesuai waktu dan tempat,” ujar Sudirman suatu pagi di kantornya. “Tapi kota ini luas, dan kami di DLH tidak bisa mengawasi semuanya sendiri. Di sinilah peran RT dan lurah jadi kunci.”
Sudirman menyadari bahwa pengawasan digital saja tidak cukup. Maka, mereka menggandeng struktur masyarakat terkecil: RT dan kelurahan. Di lingkungan tempat warga tinggal dan berinteraksi setiap hari, mereka yang paling tahu ritme kehidupan warganya.
“Kami berharap para lurah dan RT aktif memantau TPS di lingkungan masing-masing,” jelasnya. “Kalau masyarakat merasa diawasi bukan hanya oleh kamera, tapi juga oleh tetangga dan tokoh lingkungan, kesadaran akan kebersihan akan tumbuh dari dalam.”
CCTV Alat Edukasi
Gerakan ini bukan sekadar pengawasan. DLH ingin menjadikan kamera sebagai alat edukasi. Setiap detik yang terekam menjadi bahan pembelajaran: mana yang baik, mana yang belum. Bagi warga yang taat waktu menjadi contoh. Dan TPS yang bersih menjadi simbol perubahan.
“Ini bukan hanya soal membuang sampah,” tegas Sudirman. “Ini tentang membangun peradaban yang lebih peduli lingkungan.”
Dengan komitmen penuh, DLH Balikpapan terus melangkah. Mereka tak hanya memasang CCTV, tapi juga membangun sinergi. Pemerintah dan masyarakat berjalan bersama, mengubah wajah kota dari sudut-sudut kecil—dari TPS yang sering luput dari perhatian, menjadi titik awal revolusi kebersihan kota.
Di kota ini, kisah tentang kebersihan bukan lagi cerita pemerintah semata. Ini adalah cerita warga, cerita Pak RT, cerita kita semua. Karena Balikpapan yang bersih adalah tanggung jawab bersama.
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: DLH Balikpapan)
BACA JUGA