Delapan Tahun Nahkodai RT 01, Budi Harus Selalu Siap Terima Keluh Kesah Warga

Budi RT 1
Ketua RT 1 Margomulyo, Balikpapan Barat, Budi Haryanto. (Smartrt/ Taufik)

SMARTRT.NEWS –  Delapan tahun, bukan waktu singkat mengenyam jabatan Ketua RT 01 Margomulyo. Apalagi, tugas yang membayangi Budi Haryanto itu menjadi ujung tombak kordinasi dan wadah keluh kesah warga di lapisan terbawah.

Bukan pula hal mudah menjadi tulang punggung keluarga dengan usia 50 an. Di luar itu, Budi pun harus rela mengayomi dan memberi solusi saat ada warganya yang tertimpa permasalahan.

“Jadi ketua RT harus tau Mas, apapun yang berkaitan warganya. Mulai sakit, ada yang meninggal maupun anak sekolah yang nilainya jelek,” ucapnya, sembari menghisap sebatang lintingan tembakau, Kamis.

Saat ada warga yang tidak selaras atau kurang cocok dengan kebijakan RT, Budi sering mendapatkan aduan bahwa ia menjadi omongan yang buruk.

Akan tetapi, hal itu justru memicu andrenalinnya. Memantik Budi untuk lebih dewasa menanggapi hal yang pro dan kontra dengan pelbagai karakter kepribadian antar warga.

Di teras Posyandu yang berhias tanaman, Budi menceritakan bahwa ia cukup lama bekerja di perusahaan PLN. Namun, saat usianya memasuki setengah abad, ia memutuskan resign dan mengabdikan diri kepada warga. Menjadi Ketua RT sembari mengerjakan instalasi listrik saat ada panggilan.

Budi memiliki tiga anak. Yang sulung baru lulus SMA, sedangkan si bungsu baru berumur tujuh tahun menuju waktu usia sekolah dasar.

“Istri ikut kerja sama temennya, sekarang jaga anak yang paling kecil itu Mas,” beber Budi, menceritakan kisahnya, bersama rintik hujan yang ikut menguping pembicaraan kami.

Istri yang selalu menemani Budi di samping menjadi ibu rumah tangga juga memiliki hobi menanam buah dan sayuran.

Langkah ini menjadi salah satu upaya turut serta dalam menjaga ketahanan pangan rumah tangga. Sekaligus membantu memenuhi bahan dan bumbu masakan, seperti lombok, tomat dan sejenisnya.

Rawan Pencurian

Wilayah RT 01 Kelurahan Margomulyo Balikpapan Barat, berada di lingkungan yang cukup rawan. Sebab, berhadapan langsung dengan jalan raya. Tak jarang terjadi kehilangan atau insiden pencurian, seperti kendaraan, mesin pompa hingga buah buahan tanaman warga.

“Kalau berbicara keamanan dulu dan sekarang, sekarang lebih rawan Mas. Kita juga berhadapan langsung dengan jalan raya, jadi harus lebih hati-hati,” ucapnya.

Dengan tingkat kerawanan pencurian, RT 01 dulunya memiliki program jaga malam. Akan tetapi seiring perkembangan zaman berganti dengan memasang CCTV di beberapa sudut lingkungan RT.

Selain untuk mengantisipasi adanya kehilangan, juga menghindari prasangka buruk antar tetangga.

RT 01 memiliki lingkungan bersih lantaran tingkat kesadaran warga yang tinggi dalam mengelola sampah rumah tangga. Sampah di sana tidak dibiarkan tercecer begitu saja.

20 Tahun Air Bersih PDAM Ogah Ngalir

Di Rt 01 bukan listrik, banjir atau pengelolaan sampah, yang menjadi keluhan. Melainkan permasalahan yang sama dengan RT02, 03 dan 24 Kelurahan Margomulyo. Yakni aliran air PDAM yang tak dirasakan kehadirannya.

“Waktu itu kita sama warga datangin kantor PDAM Mas, habis itu ngalir dua hari, tapi terus mati lagi,” ungkap Budi.

RT01 sudah 20 tahun merindukan lancarnya akses air bersih PDAM Tirta Manuntung. Sebab, selama puluhan tahun itu, air PDAM di sana sering tidak mengalir.

Budi dan warganya merasakan air mengalir hanya beberapa hari dalam sebulan. Maksimal sebulan hanya empat kali mengalir, itu pun mengalirnya di waktu tengah malam. Hanya dalam waktu empat jam.

“Warga di sini Mas, kalau air ngalir hanya 2 kali seminggu dan tengah malam jam 11 sampai jam 3. Itu sudah paling lancar, karena sudah kesulitan sebegitunya,” ungkapnya.

Para warga RT01 telah mendatangi kantor PDAM hingga mengadukan permasalahan air kepada Dewan Perwakilan Rakyat Balikpapan. Tetapi mereka tak menerima solusi, hanya menerima jawaban: tunggu.

Untuk menyiasati kebutuhan dasar air, para warga memutuskan membeli air WTP yang berasal dari pihak swasta. Dengan harga Rp 24 ribu per meter kubik.

Budi tidak mengetahui kapan warganya bisa merasakan air bersih PDAM mengalir lancar tiap hari. Hal itu, bagi mereka, seakan-akan hanya mimpi.

Taufik Hidayat