Dari Ruang Kelas ke Jalan Raya: Pelajar Balikpapan Belajar Jadi Pelopor Keselamatan

Oleh kontributor Sudarman pada 02 Agu 2025, 06:48 WIB

Para Juara lomba

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Tawa dan semangat terdengar dari ballroom Hotel Horison Ultima di Balikpapan pada akhir Juli 2025. Ratusan pelajar dari berbagai SMA duduk berjejer rapi, matanya tertuju ke depan, mendengarkan dengan antusias penjelasan tentang rambu lalu lintas.

Bukan topik biasa untuk remaja seusia mereka. Tapi suasana tak membosankan sama sekali. Di layar, terpampang gambar helm, lampu merah, dan marka jalan. Di depan, seorang petugas dari Dinas Perhubungan menjelaskan dengan lugas dan penuh semangat.

Suparli, Kabid Angkutan Dishub Kota Balikpapan yang hari itu mewakili pimpinannya, berdiri di tengah ruangan. Dengan suara tenang tapi tegas, ia menyampaikan pesan yang mengena.

“Kesadaran berlalu lintas itu bukan urusan orang dewasa saja. Justru kalian yang masih muda harus lebih dulu paham. Karena suatu hari, kalianlah yang akan berada di balik kemudi,” ucapnya.

Tiga hari lamanya, sejak 28 hingga 30 Juli, para pelajar ini digembleng dengan materi keselamatan jalan. Tapi ini bukan sekadar ceramah. Ada kuis, sesi tanya-jawab, hingga demonstrasi pertolongan pertama pada kecelakaan.

Pesertanya aktif, pertanyaannya kritis, dan semangatnya tak surut. Semua ingin jadi bagian dari perubahan. Semua ingin memahami, bukan hanya menghafal.

Tak heran, ketika akhirnya diumumkan siapa yang jadi juara, aula kembali riuh. Jofannie Aurellia Sinaga dari SMA Negeri 2 Balikpapan keluar sebagai pemenang pertama, disusul Maureen Berliani Saragih dari SMAN 4 dan Shakila Arfa Naira dari SMAN 1.

Namun, di balik nama-nama itu, semua pelajar yang hadir adalah pemenang. Mereka pulang bukan hanya membawa hadiah atau sertifikat, tapi bekal penting: pengetahuan yang bisa menyelamatkan nyawa milik mereka sendiri, dan orang lain di jalan.

Tak hanya Dishub yang terlibat. Satlantas Polresta Balikpapan membawakan materi soal tertib lalu lintas, BPTD Wilayah XVII Kaltimtara bicara tentang keselamatan transportasi, dan tim medis dari RS Tentara mengajarkan pertolongan pertama. Bahkan BNN hadir untuk mengingatkan bahaya narkoba, dan DP3AKB menutupnya dengan isu penting: kesehatan mental remaja.

Di akhir kegiatan, Suparli kembali berdiri. Kali ini, bukan sekadar memberikan penutupan, tapi harapan.

“Kami ingin kalian jadi pelopor keselamatan. Jadilah contoh untuk teman-teman, keluarga, bahkan orang-orang yang lebih tua. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dari diri sendiri.”

Dan dengan itu, para pelajar pun melangkah keluar aula membawa semangat baru. Mungkin mereka belum memegang setir, tapi mereka sudah siap menjadi penumpang yang sadar. Dan kelak, saat mereka ada di jalan, mereka tahu: keselamatan adalah tanggung jawab bersama.***

(Tim smartrt.news/anang/sumber: dishub)