Cerita Unik Ketua RT 17: Ada Warga Rajin Ibadah, Eh ternyata Gembong Narkoba

Oleh kontributor achmad pada 07 Mei 2025, 11:00 WIB
narkoba - pexels

Ilustrasi, narkoba. (pexels)

Smartrt.news, BALIKPAPANKetua RT berperan penting meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban, keamanan dan pembangunan.

Setiap mereka selalu dekat dengan denyut jantung kehidupan masyarakatnya.

Nah, saat mengulik kisah-kisah kepemimpinan ketua RT, selalu ada saja cerita unik yang menggelitik. Seperti penuturan Ketua RT 17 Kelurahan Margomulyo, Balikpapan Barat, Handoko.

Di lingkungan RT 17, tercatat memiliki jumlah warga yang terbilang banyak. Yakni, 260 jumlah jiwa dengan dari sekitar 80 an Kepala Keluarga.

Bago Handoko, tak mudah mengurus bahkan memperhatikan satu per satu secara khusus kegiatan warga di lingkungan rumah tangga mereka masing-masing.

Tidak mengherankan, ia pernah salah kira. Lantaran enggan berprasangka buruk, ia kerap berusaha menganggap seluruh warganya orang-orang baik. Nah, dari sini kisah unik itu bermula.

Handoko sebagai nahkoda RT17 yang sudah memimpin selama 10 tahun punya cerita yang membuat terpingkal-pingkal.

Ia membagi kisahnya di ruang tamu yang tak cukup lebar. Handoko memulai kisah uniknya, dengan menceritakan seorang warga yang menurutnya luar biasa shaleh.

Dengan tampilan dan kehidupan kesehariannya yang agamis, ia memandang warga itu baik sekali.

Tapi, saat itu Handoko mungkin lupa kata pepatah yang menyebut: jangan melihat buku dari sampulnya. Tamsil ini serupa mengingatkan kita: jangan melihat orang hanya dari luarnya.

Entah baik atau buruk, tak bisa dinilai hanya dari permukaannya.

Handoko bercerita, ada salah satu warganya, yang tak bisa disebutkan namanya, punya aktivitas yang sangat positif.

Parasnya, nilai Handoko, enak dipandang, rajin ibadah bahkan sering hadir di beberapa pengajian. Sering aktif pula setiap ada yasinan.

Namun ia tak menyangka, suatu peristiwa mengejutkan terjadi.

Kala itu, Handoko sedang dalam posisi istirahat di rumahnya. Tetiba, terdengar suara ketukan pintu. Saat membukanya, ia terkekut bukan kepalang.

Yang datang ke rumahnya, ternyata lima aparat kepolisian.

Penggerebekan dan Penangkapan

Mereka memberitahukan ingin melakukan penggerebekan dan penangkapan ke salah satu warganya.

Yang membuat Handoko lebih terkejut lagi: orang yang ingin ditangkap polisi itu, salah satu warga yang ia anggap baik dan terlihat rajin ibadah.

“Ternyata dia Mas, padahal rajin shalat dan sering hadir pengajian, bahkan yasinan,” ujarnya, sembari melempar tawa. Ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya, mengingat kejadian lucu itu.

Bagi Handoko, sama sekali tidak ada dalam lintasan pikirannya. Orang yang menurutnya baik dan shaleh ternyata tersandung kasus narkotika. Bahkan, menjadi salah satu gembong narkoba.

Sebagai ketua RT, Handoko memang kudu memahami karakter warganya yang berbeda-beda. Meski begitu, ia benar-benar terkejut dengan kejadian penangkapan itu.

“Namanya ketua RT, harus peduli sama warganya. Harus paham karakter mereka, dan harus mau menjadi tempat keluh kesah mereka,” imbuhnya.

Memang tugas seorang ketua RT tak bisa diremehkan. Mereka adalah sosok-sosok yang berkenan setiap harinya memantau aktivitas warga.

Bahkan selama 24 jam non stop harus siap menerima keluhan. Selain itu, ketua RT juga harus memiliki kebijaksanaan mencari solusi atas masalah warganya.

“Yah begitulah Mas, jadi ketua RT harus ikhlas mengemban amanah warga,” ucap Handoko, sembari tersenyum.

(Tim Smartrt.news/Taufik Hidayat/Redaksi)