Category Ad 1

Cerita di Balik Lahirnya Tim Pengawal Lingkungan Balikpapan

Oleh kontributor Sudarman pada 15 Agu 2025, 21:02 WIB

Tim Pengawal Lingkungan Balikpapan /Smartrt.news / Sudarmanto

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pagi itu Kamis (14/8/2025), aula Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan terasa ramai. Suara kursi bergeser, berkas yang dibuka, dan percakapan para peserta mengisi udara. Di depan, Kepala DLH, Sudirman Djayaleksana, berdiri dengan wajah serius namun penuh semangat.

“Pengawasan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah pusat atau provinsi,” kata Sudirman, membuka acara. “Ini dimulai dari kelurahan, dari gang-gang kecil tempat warga tinggal.”

Kata-katanya disambut anggukan oleh puluhan Kasi Trantib dari seluruh kelurahan. Mereka datang bukan sekadar mendengar, tapi untuk memikul amanah baru: menjadi mata dan telinga bagi Tim Pelaksana Kegiatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Kota Balikpapan 2025.

Latar Belakang yang Mendesak

Balikpapan, kota minyak yang kini menjadi gerbang Ibu Kota Nusantara, sedang bergerak cepat. Gedung-gedung baru berdiri, kawasan industri meluas, dan lalu lintas semakin padat. Tapi di balik derap pembangunan, ada masalah yang mengintai: sungai yang keruh, udara yang tak lagi sebersih dulu, dan hutan kota yang mulai berkurang.

DLH mencatat, laporan pencemaran air, limbah, dan penurunan tutupan vegetasi terus berdatangan. “Kalau kita tidak bergerak sekarang, kita hanya akan jadi penonton saat lingkungan kita rusak,” ujar Sudirman.

Lahirnya Tim Pengawal Lingkungan

Melalui Keputusan Wali Kota Nomor 188.45-142/2025, sebuah tim khusus dibentuk. Strukturnya jelas:

Ketua: Kepala DLH

Wakil Ketua: Kepala Satpol PP

Sekretaris: Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLH

Anggota: Camat, lurah, hingga petugas teknis

Mereka tak hanya duduk di kantor. Tugas mereka adalah turun ke lapangan, memetakan titik rawan pencemaran, melakukan patroli gabungan, dan bahkan menindak pelanggar dengan bantuan Satpol PP.

Patroli Pertama

Awal Agustus 2025, patroli gabungan dilakukan di Balikpapan Utara. Matahari belum terlalu tinggi, tapi para petugas sudah menyusuri tepi jalan, pasar. Beberapa kali mereka berhenti, mencatat temuan, atau memotret bukti pelanggaran.

“Tindak lanjut pengaduan masyarakat menjadi fokus kami,” kata Sudirman saat ditemui di lokasi patroli. “Kami ingin warga tahu, laporan mereka didengar.”

Harapan di Tengah Perjuangan

Langkah ini mendapat sambutan positif. Seorang warga Karang Joang, Ibu Siti, tersenyum saat melihat rombongan tim patroli. “Kalau begini terus, mungkin orang akan mikir dua kali sebelum buang sampah sembarangan,” ujarnya.

Bagi Sudirman, dukungan warga adalah kunci. “Kami tidak bisa menjaga lingkungan sendirian. Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha harus jalan bersama,” tutupnya.

Kini, di balik gedung-gedung yang terus tumbuh, ada sekelompok orang yang bertekad menjaga agar Balikpapan tetap punya langit biru, air jernih, dan udara yang layak dihirup. Dan mereka baru saja memulai langkahnya.

Tinggalkan Komentar