Cek Kesehatan Gratis Sasar 53 Juta Pelajar, Kemenkes Genjot Skrining di 282 Ribu Sekolah Mulai Juli

Oleh redaksi-j pada 01 Jul 2025, 14:26 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin (30/6/2025). (Foto: Kemenkes)

Menkes Budi Gunadi Sadikin Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin (30/6/2025). (Foto: Kemenkes)

Smrtrrt.news, BALIKPAPAN – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan menyasar lebih dari 53 juta pelajar dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Program ini akan dimulai pada Juli 2025 di lebih dari 282 ribu sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa CKG merupakan bagian dari tiga program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden RI. Dua program lainnya adalah pembangunan 66 rumah sakit di daerah terpencil dan percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC).

“CKG ini sudah diluncurkan pertama kali pada 3 Februari 2025, dan saat ini sudah mencapai 11 juta siswa yang telah diskrining,” ujar Menkes Budi dalam Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri, Senin (30/6/2025).

Secara nasional, program ini menargetkan 280 juta pemeriksaan kesehatan. Pelaksanaan akan dilakukan melalui dua jalur utama: Puskesmas dan sekolah. Pemeriksaan kesehatan disesuaikan dengan jenjang pendidikan, mulai dari fisik hingga kesehatan jiwa, sebuah aspek yang kini jadi perhatian serius pemerintah.

“Paket skrining di SD, SMP, SMA itu beda-beda. Selain fisik, kita juga periksa kesehatan jiwa karena banyak kasus gangguan mental yang tidak terdeteksi sejak dini,” ungkap Budi.

Kesehatan Jiwa Pelajar Jadi Sorotan

Dalam paparannya, Menkes menyebut bahwa gangguan kesehatan jiwa di kalangan pelajar memiliki prevalensi yang tinggi, namun sering luput dari pengawasan. CKG diharapkan dapat menjadi instrumen awal untuk skrining psikologis secara massal di lingkungan sekolah.

Saat ini, Kemenkes mencatat sudah mencapai 200 ribu pemeriksaan per hari, dan angka tersebut diperkirakan akan melonjak seiring dimulainya pelaksanaan di sekolah. Menkes optimistis, bila separuh dari populasi pelajar berhasil dijangkau, maka target bisa rampung dalam tiga bulan.

Provinsi Jawa Tengah saat ini memimpin capaian pemeriksaan terbanyak, disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Barat. Menkes mendorong provinsi besar lainnya seperti Jawa Barat untuk mempercepat capaian demi mendongkrak realisasi nasional.

Kesiapan teknis telah diuji melalui simulasi sejak Juni 2025. Sosialisasi juga dilakukan ke berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Program ini akan didukung oleh dua pilar layanan utama: Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Pemerintah memastikan ketersediaan alat skrining melalui skema kolaboratif, sebagian dari Puskesmas, sebagian lagi dari UKS.

“UKS juga akan direvitalisasi agar berfungsi maksimal sebagai pusat edukasi dan layanan kesehatan dasar di sekolah,” terang Menkes Budi.

Ia berharap, pelaksanaan CKG tidak hanya meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran gaya hidup sehat di kalangan pelajar.

“Mudah-mudahan ini jadi momentum menggugah kesadaran hidup sehat sejak dini,” pungkasnya.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Info Publik)