Bulan Ini, Royal Brunei Airlines Kembali Mengudara di Langit Balikpapan

Royal Brunei Airlines. (GI)

SMARTRT.NEWS –  Royal Brunei Airlines, mengumumkan reaktivasi rute penerbangan langsung ke Balikpapan. Rutenya, dari Ibu Kota Brunei Bandar Seri Begawan menuju Kota Balikpapan.

Royal Brunei Airlines akan melaksanakan penerbangan perdana dari Bandar Seri Begawan ke Balikpapan pada 19 Februari 2025.

Masalah teknis sempat menutup rute ke Balikpapan.

Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Achmad Ubaedillah, menyambut positif pembukaan kembali rute penerbangan langsung antara ibu kota Brunei, Bandar Seri Begawan, dan Balikpapan.

Achmad berharap dibukanya kembali rute ini dapat meningkatkan konektivitas dan hubungan ekonomi antara Brunei Darussalam dan Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.

“Reaktivasi rute penerbangan Bandar Seri Begawan-Balikpapan momen yang sangat penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan Brunei Darussalam,” ujarnya, dilansir Antara, Sabtu (8/2/2025). Ia bilang perusahaan penerbangan nasional Brunei akan mengoperasikan penerbangan Bandar Seri Begawan-Balikpapan.

Menteri Pembangunan Brunei sekaligus Chairman Royal Brunei Airlines, Mohd Juanda bin Hj Abdul Rashid, ikut menghadiri acara itu. Hadir pula perwakilan komunitas bisnis Brunei dan komunitas Indonesia di Brunei.

Tingkatkan Konektivitas

Dalam agenda itu, Dubes Achmad juga mendorong semua pihak, baik di Indonesia maupun Brunei untuk bekerja sama dalam meningkatkan konektivitas dengan kota-kota lain di Indonesia.

“Langkah ini realisasi keinginan yang sangat kuat untuk meningkatkan konektivitas antar bangsa, antar budaya dan perekonomian kedua negara,” kata Achmad.

Royal Brunei Airlines maskapai penerbangan nasional Brunei Darussalam, berkantor di RB Campus, Bandar Seri Begawan. Maskapai ini sepenuhnya dimiliki Pemerintah Brunei.

Awal beroperasi sejak tahun 1974, dengan armada awal dua pesawat Boeing 737-200. Yang melayani rute Singapura, Hong Kong, Kota Kinabalu, dan Kuching.

Royal Brunei Airlines saat ini telah beroperasi ke lebih 32 destinasi di Asia Tenggara, Timur Tengah, Eropa, dan Oseania. Jumlah armada dan jenisnya meningkat secara progresif sejak era 1990-an.

Redaksi