Bukti Transfer Palsu Bisa Dimanipulasi dengan AI, Nezar Patria: Bisa Ketipu Mentah Mentah

Smartr.news, SURABAYA,- Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini semakin canggih dan mulai disalahgunakan untuk kejahatan digital. Tak hanya wajah atau suara, kini bukti transfer bank pun bisa dimanipulasi dengan AI. Hal ini membuat risiko penipuan digital semakin meningkat dan perlu diwaspadai semua pihak.
Fenomena ini menjadi sorotan publik setelah banyak beredar screenshot palsu bukti transfer yang terlihat sangat meyakinkan. Banyak korban penipuan yang mengira telah menerima uang karena tertipu bukti transfer palsu yang dibuat dengan sangat rapi—bahkan hingga meniru elemen hologram.
“Kalau kita lengah, bisa-bisa tertipu mentah-mentah. Bukti transfer itu sekarang bisa dibuat secara instan, bahkan hingga detail hologramnya bisa disamakan,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, dalam acara Syawal Fest PW GP Ansor Jawa Timur di Jatim International Expo, Surabaya, Minggu (13/4/2025).
Nezar menambahkan bahwa teknologi deepfake—yang memanfaatkan AI untuk membuat foto atau video palsu—juga semakin realistis. Bahkan para ahli pun bisa terkecoh oleh konten-konten buatan AI tersebut karena tampilannya yang nyaris sempurna.
Regulasi dan Mitigasi Ancaman AI di Dunia Digital
Menyikapi maraknya penyalahgunaan AI dalam tindak kejahatan digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.
Selain itu, Kominfo juga bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia untuk memitigasi risiko kejahatan digital di sektor keuangan dan perbankan.
Regulasi lain yang juga digunakan untuk menangkal penyalahgunaan AI mencakup:
- Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),
- Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP),
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dan
- Undang-Undang Hak Cipta.
Namun, Nezar mengakui bahwa perkembangan teknologi AI jauh lebih cepat dibandingkan laju regulasi yang ada. Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang menyusun peta jalan nasional pengembangan AI agar pemanfaatan teknologi ini lebih terarah dan bertanggung jawab.
Tips Hindari Penipuan Digital: Jangan Langsung Percaya Bukti Transfer
Untuk mencegah menjadi korban penipuan, masyarakat diimbau untuk:
- Selalu cek mutasi rekening setelah menerima bukti transfer.
- Jangan langsung percaya screenshot atau gambar bukti transfer tanpa konfirmasi ke bank.
- Gunakan aplikasi resmi dan jalur komunikasi yang aman saat bertransaksi.***
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: komdigi)
BACA JUGA