Biaya Hidup di Balikpapan Rp9,8 Juta per Bulan, Nomor 10 Tertinggi di Indonesia
Kota Balikpapan (foto : Jo/IST)
Smartrt.news, BALIKPAPAN – JAKARTA – Berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan menjadi rujukan nasional, biaya hidup di Balikpapan tercatat sangat tinggi.
Survei yang dilakukan BPS mengukur kebutuhan rata-rata masyarakat di berbagai kota, termasuk konsumsi pangan, transportasi, pendidikan, hingga perumahan.
Jakarta kembali menempati posisi teratas sebagai kota dengan biaya hidup paling mahal di Indonesia, menembus Rp14,88 juta per bulan.
Data tersebut menunjukkan kesenjangan biaya hidup antarwilayah sekaligus memberikan gambaran tingkat kemampuan ekonomi rumah tangga di berbagai daerah.
10 Kota dengan Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia
- Jakarta – Rp14.884.110,27 per bulan
- Bekasi – Rp14.335.418,26 per bulan
- Surabaya – Rp13.357.751,79 per bulan
- Depok – Rp12.353.766,77 per bulan
- Makassar – Rp11.504.941,59 per bulan
- Tangerang – Rp10.964.939,69 per bulan
- Bogor – Rp10.731.157,75 per bulan
- Kendari – Rp10.233.553,66 per bulan
- Batam – Rp10.026.848,48 per bulan
- Balikpapan – Rp9.869.210,11 per bulan
Jakarta tetap menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi, disusul kota-kota penyangga seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bogor.
Hal ini memperlihatkan bahwa wilayah Jabodetabek memang menjadi pusat aktivitas ekonomi sekaligus wilayah dengan tekanan biaya hidup paling tinggi.
Menariknya, sejumlah kota di luar Jawa juga masuk daftar, seperti Makassar (peringkat 5), Kendari (peringkat 8), Batam (peringkat 9), dan Balikpapan (peringkat 10).
Fakta ini menegaskan bahwa kawasan metropolitan di luar Jawa juga mengalami kenaikan biaya hidup seiring pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi.
Gambaran Ekonomi Rumah Tangga
BPS menjelaskan, biaya hidup dihitung berdasarkan konsumsi rata-rata rumah tangga mencakup kebutuhan pokok hingga non-pangan. Angka ini mencerminkan tekanan pengeluaran yang harus ditanggung masyarakat di masing-masing kota.
Dengan hasil survei ini, pemerintah daerah diharapkan mampu menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran, khususnya dalam menjaga daya beli masyarakat serta pengendalian inflasi.
Tingginya biaya hidup menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah hingga menengah. Di sisi lain, kota-kota dengan biaya hidup tinggi juga biasanya menawarkan kesempatan ekonomi lebih besar, sehingga perlu keseimbangan antara tingkat pendapatan dan kebutuhan dasar.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : BPS)
