Category Ad 1

Bersama Cegah dan Turunkan Stunting, Edukasi dan PMT Jadi Gerakan Masif di Sumber Rejo Balikpapan

Oleh redaksi-j pada 08 Okt 2025, 11:30 WIB

Pelatihan Edukasi Gizi 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) yang digelar di aula Kantor Sumber Rejo Balikpapan Selasa (7/10/2025). / Smartrt.news

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Upaya pencegahan stunting terus digencarkan di wilayah Kota Balikpapan. Salah satunya dilakukan oleh Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, melalui kegiatan Pelatihan Edukasi Gizi 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) yang digelar di aula kantor kelurahan, Selasa (7/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 25 kader TP-PKK dan kader Posyandu dari berbagai RT di Sumber Rejo. Hadir pula dua ahli gizi Kota Balikpapan, yakni Irna Nur Hasana dan Mei Amelia yang memberikan materi seputar pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil, bayi, dan balita.

Turut hadir dalam kesempatan itu Camat Balikpapan Tengah Agung Budi Wibowo, Lurah Sumber Rejo Paing, serta Ketua LPM Sumber Rejo Yudhie Eka Putra.

Kader Posyandu Jadi Garda Terdepan Edukasi Gizi

Lurah Sumber Rejo, Paing, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat peran kader posyandu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan stunting, yang masih menjadi isu utama kesehatan nasional.

“Kader dan masyarakat berperan penting dalam memberikan edukasi kepada orang tua, terutama dalam pola asuh anak yang baik. Banyak orang tua yang kini lebih fokus pada gawai, padahal perhatian pada tumbuh kembang anak sangat penting,” ujarnya.

Paing menegaskan bahwa pihaknya bersama Puskesmas, Posyandu, Ketua RT, dan warga terus berkomitmen menjalankan program pencegahan stunting secara berkelanjutan.

“Kami di Sumber Rejo optimistis mampu mencegah stunting, meski mungkin belum bisa mencapai angka nol. Yang penting, kita bergerak bersama,” tambahnya.

Sumber Rejo Catat Angka Stunting Terendah di Balikpapan

Berdasarkan data dari Puskesmas Sumber Rejo, wilayah ini tercatat memiliki angka stunting terendah di Kota Balikpapan. Dari 887 bayi dan balita yang terdata, sebagian besar telah terpantau secara rutin melalui kegiatan posyandu dan pemberian makanan tambahan (PMT).

Paing menyebut, kegiatan edukasi gizi seperti ini menjadi salah satu strategi efektif pencegahan. Dengan pemahaman yang baik, para kader dapat membantu masyarakat dalam mengenali tanda-tanda kekurangan gizi dan mendorong penerapan pola makan sehat di rumah tangga.

“Kegiatan ini bukan hanya formalitas, tapi bentuk nyata pendampingan agar kader bisa menjadi penggerak edukasi gizi di lapangan,” jelasnya.

Gerakan Swadaya Masyarakat RT untuk PMT

Selain melalui pelatihan resmi, upaya pencegahan stunting di Sumber Rejo juga tumbuh dari inisiatif warga dan ketua RT. Mereka melakukan pendataan bayi, balita, dan ibu hamil di lingkungan masing-masing serta secara swadaya mengadakan program pemberian makanan tambahan (PMT).

“Warga kami bergotong royong memberikan makanan tambahan, baik berupa makanan jadi, buah, sayur, maupun bahan pangan bergizi lainnya. Ini jadi motivasi tersendiri untuk bersama-sama mencegah stunting,” ungkap Paing.

Sinergi Lintas Sektor Diperkuat

Kelurahan Sumber Rejo juga terus memperkuat sinergi dengan Dinas Kesehatan dan pemerintah kota dalam memperluas jangkauan program gizi dan kesehatan keluarga. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan angka stunting di Kota Balikpapan dapat terus menurun secara signifikan.

“Kerja sama antar pihak sangat penting. Semua elemen, baik pemerintah, kader, maupun masyarakat, punya peran masing-masing untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” tegas Paing.