Aktivitas penimbangan di bank sampah.(Foto: smartrt.news/rama)
BALIKPAPAN – Warga RT 55 Kelurahan Muara Rapak membuktikan bahwa solusi pengelolaan sampah bisa dimulai dari rumah. Lewat Bank Sampah Induk Darma Bakti, sekitar 500 nasabah aktif kini rutin berpartisipasi dalam pengumpulan dan pemilahan sampah rumah tangga.
Kegiatan bank sampah ini berlangsung setiap empat minggu dan menjadi bagian dari gerakan lingkungan yang tumbuh dari kesadaran warga sendiri. Inisiatif ini dipimpin oleh Prayitno, Ketua Bank Sampah sekaligus penggerak Program Kampung Iklim (Proklim) Semarak.
“Kami dorong warga bukan hanya mengumpulkan, tapi juga mengurangi sampah dari sumbernya. Sisanya kita olah agar bernilai,” ujar Prayitno, Kamis (5/6/2025).
Diolah Menjadi Barang Bermanfaat
Nasabah membawa sampah plastik, kertas, serta kemasan rumah tangga lainnya untuk ditimbang. Setelah dikategorikan, sampah disimpan di gudang sebelum diambil pengepul. Menariknya, sebagian limbah plastik diolah menjadi kerajinan tangan, seperti tas, rompi, dan tempat tisu.
“Saya kumpulkan bungkus kopi dan sabun dari rumah. Sekalian ajak anak-anak belajar memilah. Lumayan, bisa ditabung,” kata Siti Nurhaliza, warga RT 53.
Produk kerajinan dari limbah ini dipasarkan secara terbatas di kegiatan warga dan pameran lokal. Hal ini menunjukkan bahwa sampah bukan sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Edukasi 3R Terus Digalakkan
Setiap kali menyetor, nasabah mendapatkan nilai ekonomi berdasarkan berat sampah yang ditimbang. Hasilnya bisa ditarik atau dicatat sebagai tabungan lingkungan.
“Lingkungan jadi bersih, dan saya juga dapat tambahan uang. Jadi lebih rajin memilah,” kata Sutrisno, pensiunan aktif di kegiatan ini.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan dan komunitas lingkungan turut memberikan dukungan berupa pelatihan dan penyuluhan. Edukasi tentang prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) diperluas ke sekolah, warga baru, dan komunitas pemuda.
“Kami ingin perubahan ini berkelanjutan, bukan sekadar ikut-ikutan,” tambah Prayitno.
Target Replikasi ke Wilayah Lain di Balikpapan
Bank Sampah Darma Bakti mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Pemkot Balikpapan, CSR perusahaan, LPM, Karang Taruna, hingga sekolah-sekolah. Kolaborasi ini memperkuat sistem pengelolaan lingkungan berbasis warga.
Prayitno menegaskan bahwa keberhasilan di Muara Rapak akan menjadi model replikasi untuk kelurahan lain di Balikpapan.
“Kalau ini bisa ditiru, kita bisa hadapi krisis sampah bersama. Mulai dari rumah, dimulai dari sekarang,” pungkasnya.***
(Tim Smartrt.news/anang)