Banjir Balikpapan: Masalah Drainase dan Sampah, Solusinya?

SmartRT.news, BALIKPAPAN,- Kota Balikpapan kembali dihadapkan pada masalah klasik: banjir. Budiono, salah satu anggota DPRD Kota Balikpapan, menyoroti dua faktor utama penyebabnya, yakni sistem drainase yang belum optimal dan meningkatnya volume sampah yang menyumbat aliran air.
“Kita perlu kerja sama erat antar OPD untuk menyusun program terintegrasi,” ujar Budiono. Ia mengusulkan langkah-langkah konkret seperti normalisasi sungai, perbaikan drainase, serta pengelolaan sampah yang lebih efektif agar permasalahan ini bisa diminimalisir.
Namun, peran pemerintah saja tidak cukup. Budiono juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Ia mengingatkan agar warga tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan saluran drainase.
“Kesadaran masyarakat sangat penting untuk mencegah banjir dan menjaga kebersihan kota,” tegasnya.
DPRD Kota Balikpapan kini mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pengelolaan sampah dan sistem drainase yang ada. Budiono menambahkan, solusi yang diambil harus berbasis data dan teknologi agar lebih efektif dan berkelanjutan.
“Dengan kolaborasi kuat antar OPD dan dukungan aktif dari masyarakat, kita bisa menangani masalah banjir dan sampah secara optimal. Harapannya, Balikpapan menjadi kota yang lebih nyaman dan bersih bagi semua warganya,” pungkasnya.
Titik-Titik Langganan Banjir di Balikpapan
Berdasarkan data dari SmartRT.News, beberapa titik yang kerap mengalami banjir di Balikpapan antara lain:
- Jalan MT Haryono
- Jalan Soekarno-Hatta Km 5 hingga Km 6
- Kawasan Balikpapan Permai (BP)
- Perumahan di kawasan Sepinggan
- Wilayah Gunung Malang
Sementara itu, menurut laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, produksi sampah di kota ini mencapai sekitar 400-450 ton per hari. Sementara itu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar memiliki kapasitas tampung yang semakin terbatas, dengan daya tampung maksimal sekitar 500 ton per hari.
Pemerintah terus mencari solusi untuk mengelola sampah secara lebih efektif, termasuk meningkatkan program daur ulang, pengurangan sampah plastik, serta penggunaan teknologi pengolahan sampah yang lebih modern.***
(Tim SmartRT.news)
BACA JUGA