Balikpapan Tengah Gencarkan Gerakan Bank Sampah, Luncurkan Program Sedekah Sampah

sampah plastik
Suasana Peluncuran sedekah sampah plastik di Balikpapan Tengah.(Foto:smartrt.news/Kecamatan Balteng)

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Dalam upaya menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan berkelanjutan, Kecamatan Balikpapan Tengah terus menggencarkan aksi nyata di tingkat masyarakat. Salah satu langkah progresif yang diambil adalah melalui pelatihan pengelolaan bank sampah, yang digelar pada Rabu (16/7/2025). bertempat di Balai Pertemuan Silih Berganti, RT 48 Kelurahan Karang Rejo.

Pelatihan ini menjadi bagian dari gerakan kolaboratif yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, seperti pengurus posyandu, Tim Penggerak PKK, ketua RT, serta pengelola bank sampah dari seluruh kelurahan di wilayah Balikpapan Tengah. Tujuannya tak lain untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis lingkungan dan ekonomi sirkular.

Kegiatan pelatihan ini sekaligus menjadi momentum peluncuran program Sedekah Sampah, sebuah inovasi pemberdayaan lingkungan yang digagas oleh Adi Wahyudi, Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban, dan Lingkungan Hidup Kelurahan Karang Rejo. Program ini mendorong masyarakat untuk menyumbangkan sampah rumah tangga terpilah, khususnya sampah anorganik bernilai ekonomis, yang kemudian dikelola secara kolektif untuk kepentingan sosial dan lingkungan.

“Sedekah Sampah bukan hanya soal mengurangi sampah, tetapi mengubahnya menjadi amal dan bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” jelas Adi dalam presentasinya.

RT 48 Dukung Gerakan Hijau dari Akar Rumput

Sebagai tuan rumah kegiatan, Ketua RT 48 Kelurahan Karang Rejo, Samudji mengaku bangga wilayahnya dipilih sebagai lokasi pelatihan dan peluncuran program lingkungan yang berdampak luas ini. Ia menegaskan komitmen RT 48 untuk terus mendukung inisiatif hijau yang dimulai dari warga.

“Warga kami sangat antusias. Selama ini kami sudah mulai memilah sampah dari rumah, tapi dengan adanya pelatihan ini, jadi lebih paham bagaimana mengelola dan memanfaatkannya. Program Sedekah Sampah ini sangat menyentuh, karena selain menjaga lingkungan, juga bisa membantu sesama,” tutur Samudji.

Ia berharap kegiatan serupa bisa diperluas dan berkesinambungan agar semangat menjaga lingkungan menjadi bagian dari budaya warga.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah, Netty Musriani, didampingi Lurah Karang Rejo, Budi.

Dalam sambutannya, Netty menegaskan pentingnya membangun kebiasaan memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah tangga, sebagai langkah awal untuk mencegah masalah lingkungan seperti saluran mampet dan banjir.

“Sampah yang dibuang sembarangan tak hanya mengganggu estetika kota, tapi juga menyebabkan bencana. Edukasi seperti ini adalah pondasi menuju kelurahan yang bersih, tertib, dan aman,” ujar Netty.

Bank Sampah sebagai Solusi Sosial-Ekonomi

Salah satu narasumber dalam pelatihan, Suwanto, Anggota DPRD Kota Balikpapan dan pembina Kampung Tematik Bungas di Gunung Sari Ilir, mengungkapkan bahwa keberadaan bank sampah telah terbukti mampu mengurangi volume sampah sekaligus menciptakan peluang ekonomi di tingkat komunitas.

“Kebiasaan memilah sampah, terutama plastik dan bahan daur ulang lainnya, bisa menjadi sumber pendapatan jika dikelola secara sistematis melalui bank sampah,” terang Suwanto.

Sumber Sampah Adalah Kunci Penanganan

Senada dengan itu, Septarini Wahyu Widiarsi, Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda dari DLH Kota Balikpapan, menegaskan bahwa kunci dari pengelolaan sampah berkelanjutan terletak pada sumbernya, yakni rumah tangga.

“Kalau masyarakat sudah memilah sejak di rumah, beban pengelolaan di hilir akan jauh lebih ringan. Dan yang lebih penting, lingkungan kita akan jauh lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Hadirnya narasumber dari DPRD, DLH, dan pihak Pegadaian menjadi bukti kuat bahwa pengelolaan sampah adalah isu lintas sektor yang membutuhkan sinergi antar pemangku kepentingan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan ekonomi.

Netty Musriani menutup acara dengan harapan besar terhadap dampak jangka panjang kegiatan ini.

“Kami ingin Balikpapan Tengah menjadi contoh kecamatan yang peduli dan tangguh menghadapi persoalan lingkungan. Dari rumah, dari komunitas, kita mulai perubahan,” pungkasnya.***

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Kecamatan Balikpapan Tengah)

Tinggalkan Komentar