Antusias Warga Balikpapan Menurun dalam Program CGH, DLH Siapkan Strategi Revitalisasi

balikpapan
Kota Balikpapan di kawasan Balikpapan Permai.(Foto:smartrt.news/anang)

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menyoroti penurunan partisipasi masyarakat dalam program Clean, Green, Healthy (CGH) yang sempat menjadi gerakan unggulan kota ini. Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengakui bahwa tren ini terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.

“Dulu hampir semua kelurahan aktif memilah sampah dari rumah, seperti di Kelurahan Gunung Bahagia. Kini, kebiasaan itu mulai hilang,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

Program CGH yang diluncurkan lebih dari satu dekade lalu sempat mendapat sambutan positif karena dilengkapi fasilitas seperti Material Recovery Facility (MRF) dan sistem pemilahan sampah berbasis rumah tangga. Namun seiring waktu, semangat tersebut mulai memudar.

Partisipasi Minim, Fasilitas Pengelolaan Sampah Terbengkalai

Salah satu contoh nyata adalah MRF di Perumahan Rengganis yang dulunya aktif sebagai pusat pengolahan sampah, kini kurang berfungsi optimal akibat rendahnya keterlibatan warga.

“Bukan karena tidak ada fasilitas, tapi karena kesadaran memilah sampah sudah menurun,” jelas Sudirman. Ia menambahkan, DLH kini memfokuskan anggaran untuk sosialisasi agar masyarakat kembali peduli dan berperan aktif.

“Kalau hanya pemerintah yang bergerak, tanpa dukungan warga, mimpi menjadikan Balikpapan sebagai kota bersih dan sehat tidak akan tercapai,” tegasnya.

Masih Ada Tantangan: Sampah di Kolong Rumah

DLH juga mengamati masih adanya praktik pembuangan sampah sembarangan, seperti di kawasan Kampung Atas Air. Sampah rumah tangga dibuang langsung ke laut melalui kolong rumah, meski edukasi telah berulang kali dilakukan.

“Kami butuh kolaborasi, bukan hanya dari warga, tapi juga RT, camat, hingga OPD lainnya. Perubahan ini kerja bersama,” ujarnya.

Program Proklim Balikpapan Capai 34 Kelurahan

Di tengah tantangan program CGH, DLH mencatat keberhasilan dalam pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hingga kini, Proklim telah menjangkau 34 kelurahan di Balikpapan.

“Kita sudah dua kali mendapat penghargaan Proklim tingkat nasional dari Presiden, untuk Kelurahan Teritip dan Muara Rapak,” ungkap Sudirman.

Kota ini juga telah meraih penghargaan Adipura Kencana, bukti komitmen terhadap lingkungan hidup yang bersih dan berkelanjutan.

Kisah Sukses Proklim Semarak Muara Rapak

Ketua Proklim Semarak Muara Rapak, Prayitno, menyebutkan bahwa program ini membina 10 Proklim utama di 55 RT. Fokusnya mencakup bank sampah, ketahanan pangan, penghijauan, PHBS, dan pelatihan daur ulang sampah.

Beberapa inovasi lokal yang menonjol:

  • RT 49 Muara Rapak: Kembangkan Kampung Toga dan UMKM berbasis pangan.
  • Gunung Samarinda: Budidaya magot, kolam ikan, dan pemanfaatan solar cell.
  • Telaga Sari: Budidaya lebah madu untuk penguatan ekonomi hijau.

“Hampir semua RT punya bank sampah. Kami bangga Muara Rapak dinilai layak sebagai calon Proklim Lestari,” kata Prayitno.

Kolaborasi Jadi Kunci Sukses Program Lingkungan

DLH menegaskan bahwa upaya menjaga lingkungan tak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Keterlibatan aktif warga menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan.

“Kami ingin warga jadi pelaku, bukan penonton. Kota ini sudah banyak meraih penghargaan, tapi kita tidak boleh berpuas diri,” pungkas Sudirman.

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: DLH Balikpapan)

Tinggalkan Komentar