Balikpapan Krisis Guru, 500 Formasi Akan Diisi Lewat Rekrutmen Kontrak

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Dunia pendidikan di Kota Balikpapan menghadapi tantangan serius. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mencatat ada kekurangan lebih dari 500 guru di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Untuk menjawab kondisi krisis tersebut, Disdikbud tengah menyiapkan skema rekrutmen guru kontrak berskala besar.

“Kekurangan itu dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Ada guru kelas dan guru mata pelajaran. Data pastinya nanti bisa diperoleh dari Kabid GTK,” ujar Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, Jumat (18/7/2025).

Lonjakan kebutuhan guru ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pensiunnya guru-guru ASN, tidak bertambahnya formasi pegawai baru, hingga penambahan jumlah kelas di sekolah-sekolah negeri. Di sejumlah sekolah, satu guru terpaksa menangani dua hingga tiga kelas karena keterbatasan SDM.

Jadi Solusi Mendesak
Menjawab krisis ini, Disdikbud menginisiasi rekrutmen guru kontrak sebagai langkah cepat. Irfan menegaskan bahwa skema ini bukanlah bentuk bantuan sosial atau status honorer seperti di masa lalu, melainkan kontrak kerja profesional yang berbasis pada kompetensi dan latar belakang pendidikan yang linier.

“Kalau mau mengajar Bahasa Indonesia, maka harus dari jurusan Bahasa Indonesia. Begitu juga Bahasa Inggris, dan mata pelajaran lainnya. Kami ingin guru yang memang punya kompetensi sesuai bidang ajarnya,” jelasnya.

Perekrutan akan menggunakan sistem Computer Assessment Test (CAT), guna menjamin transparansi dan akuntabilitas proses seleksi. Guru yang dinyatakan lulus akan mulai dikontrak pada tahun ajaran baru.

Saat ini, Disdikbud tengah menyusun Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai payung hukum pelaksanaan rekrutmen. Regulasi ini akan mengatur teknis pelaksanaan, persyaratan pelamar, serta sistem seleksi. Irfan menyebutkan, jika penyusunan Perwali berjalan sesuai rencana, pendaftaran akan dibuka pada November 2025.

“Kita sedang kejar penyusunan Perwali dalam dua sampai tiga bulan ke depan. November kita buka penerimaan, Januari guru kontrak sudah bisa mulai bertugas,” katanya.

Sekolah Kewalahan, Harapkan Segera Ada Penambahan
Di lapangan, kekurangan guru ini sudah sangat terasa. Sejumlah kepala sekolah mengakui bahwa mereka harus melakukan rotasi guru dan mengurangi waktu belajar karena keterbatasan tenaga pengajar. Hal ini dikhawatirkan berdampak langsung pada kualitas pendidikan anak-anak.

“Kami sangat kewalahan. Banyak guru harus mengajar lintas bidang dan jam pelajaran diringkas. Ini bukan situasi ideal,” kata Plt Kepala SMP 27 Balikpapan Jamaluddin.

Orang tua murid juga berharap pemerintah bergerak cepat. Mereka khawatir kondisi ini akan berdampak pada hasil belajar anak, terutama di kelas-kelas akhir seperti kelas 6 SD dan 9 SMP.

Kekurangan 500 guru bukan hanya soal angka, tapi menyangkut masa depan pendidikan generasi muda Balikpapan. Pemerintah Kota didesak untuk menjadikan isu ini sebagai prioritas utama, bukan sekadar program tambahan.

Rekrutmen guru kontrak skala besar yang sedang disiapkan Disdikbud diharapkan menjadi solusi awal, sembari menunggu formasi guru ASN dari pemerintah pusat dan menyusun kebijakan jangka panjang terkait distribusi tenaga pendidik.

“Jangan tunggu tahun ajaran berikutnya, anak-anak butuh guru sekarang. Ini soal hak dasar untuk mendapat pendidikan yang layak,” tutup Irfan.***

Tinggalkan Komentar