Balikpapan Bernapas Lagi, SPBU yang Kini Tak Lagi Sesak, Jalanan pun Lancar

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Langit Balikpapan mulai berwarna jingga. Di tengah deru kendaraan yang berseliweran di jalan, ada suasana yang terasa berbeda yang selama beberapa hari terakhir menjadi pusat kerumunan dan kegelisahan. Pemandangan itu terlihat SPBU Karang Anyar dan SPBU Kebun Sayur, SPBU Dam, SPBU Sepinggan, SPBU MT Haryono, SPBU Stal Kuda, dan SPBU lainnya pada Rabu (21/5/2025) sejak pagi hingga sore hari pukul 15.30 Wita.
Beberapa hari sebelumnya, pemandangan di SPBU-SPBU itu nyaris tak berubah dengan antrean kendaraan mengular, wajah-wajah letih menanti giliran. Warga menyebutnya seperti “berjuang dalam antrian” bukan hanya demi bahan bakar, tapi demi kehidupan sehari-hari yang tak bisa berjalan tanpa bensin atau solar.
Di SPBU Kebun Sayur Balikpapan Barat, Chandra warga RT 27 Baru Ulu memarkirkan motornya dengan ringan. Ia baru saja mengisi penuh tangki motornya. Tidak ada antrean panjang. Tidak ada keraguan apakah ia akan kebagian BBM.
“Kemarin-kemarin saya antre sampai satu jam lebih, itu pun sering pulang dengan tangan kosong. Hari ini cuma beberapa menit langsung isi. Rasanya plong sekali,” katanya sambil memandangi jalanan yang mulai lengang.
Bagi Chandra, BBM bukan sekadar bahan bakar, tapi jembatan untuk menjemput rezeki. Ia bekerja sebagai kurir freelance, dan motornya adalah tulang punggungnya. Dalam beberapa hari terakhir, antrean panjang membuatnya kehilangan banyak peluang. Tapi hari ini, ia bisa bergerak kembali.
Tak jauh dari sana, Dedi, seorang sopir taksi daring, juga merasa harapannya kembali menyala. Ia duduk sejenak di dalam mobilnya sambil mengecek aplikasi transportasi di ponselnya.
“Kalau antrean panjang, waktu kerja banyak terbuang. Kadang sampai harus batal ambil order karena belum isi BBM. Sekarang sudah normal, jadi bisa kerja lebih tenang,” ujarnya.
Bagi Dedi, waktu adalah uang. Dan antrean BBM selama beberapa hari terakhir adalah kerugian tak terlihat tapi nyata.
Di sisi lain kota, Siti, ibu rumah tangga yang menjalankan usaha katering rumahan, kembali bisa tersenyum. Usahanya yang sederhana, mengantar pesanan makan siang ke kantor-kantor sekitar Pandansari, sempat terganggu karena kesulitan mendapatkan BBM.
“Biasanya saya antar sendiri pakai motor. Kalau antreannya panjang, bisa telat ke pelanggan. Sekarang isi bensin cepat, usaha saya bisa jalan lagi,” tuturnya sambil menata kotak makanan di motornya.
SPBU Karang Anyar dan SPBU MT Haryono
Situasi di SPBU Karang Anyar pun tak lagi mengular. Antrean kendaraan roda empat memang masih terlihat, tapi tidak sepanjang hari-hari sebelumnya. Roda dua nyaris tanpa hambatan. Pegawai SPBU kembali bisa bekerja tanpa tekanan, melayani dengan lebih tertib dan efisien.
Keadaan serupa juga terlihat di SPBU MT Haryono. Antrean di SPBU ini terlihat lengang dan kadang ramai, namun tidak sampai meluber ke luar areal SPBU. Tak kurang dari 10 menit, warga yang antre sudah bisa mendapatkan BBM jenis Pertamax. Hal yang sama juga terpantau di SPBU Stal Kuda, kendati terlihat antrean hingga meluber ke jalan pada pagi tadi, ternyata mereka menunggu sebuah tangka BBM yang sedang mengisi ke tangki timbun SPBU. Begitu, truk selesai melaksanakan tugasnya, antrean pun memasuki areal SPBU dan antre dengan tertib.
Sementara di SPBU Dam maupun di SPBU Sepinggan yang merupakan SPBU cukup luas dan masih menyediakan BBM Subsidi Pertalite, terlihat masih ada anteran sekitar 300 meter yang didominasi mobil, seperti angkot maupun kendaraan pribadi, kendaraan angkutan barang. Mobil-mobil ini khusus antre untuk mendapatkan BBM subsidi pertalite. Ini memang sudah menjadi pemandangan sehari-hari di SPBU yang masih menyediakan jenis Pertalite bagi mobil.
Sedangkan antrean sepeda motor, sudah tidak terlihat menggular seperti sehari sebelumnya. Warga dengan motornya, tampak antre masih di dalam area SPBU yang dilayani di beberapa jalur.
Jalanan Balikpapan Kembali Lancar
Yang berubah bukan hanya kondisi SPBU. Jalanan di Balikpapan yang terdapat SPBU itu pun kembali mengalir. Tidak lagi ada kemacetan yang parah akibat dari antrean kendaraan yang menunggu giliran isi bahan bakar. Di jam sibuk sekalipun, lalu lintas terpantau lancar. Pedagang kaki lima yang biasanya terkena imbas kemacetan pun bisa kembali berjualan tanpa terganggu.
Di balik pulihnya kondisi ini, ada kerja keras distribusi dan logistik. Kota Balikpapan sebagai pusat ekonomi dan transportasi Kalimantan Timur tidak bisa lama-lama terhambat oleh krisis BBM. Kelancaran distribusi bahan bakar menjadi kunci agar denyut nadi aktivitas masyarakat kembali normal.
Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, menyampaikan bahwa meskipun distribusi telah kembali stabil, masyarakat tetap diminta bijak dalam penggunaan BBM. “Konsumsi yang terkendali dari masyarakat akan membantu menjaga kestabilan distribusi dan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Balikpapan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pihak distribusi, dan masyarakat pengguna. Tanpa kerja sama itu, kestabilan yang baru saja pulih bisa kembali goyah.
Bagi warga Balikpapan, mungkin hari ini hanya sekadar bisa mengisi BBM tanpa antre. Tapi bagi mereka yang menggantungkan penghidupan pada kendaraan, kondisi ini adalah napas baru. Sebuah pengingat bahwa hal-hal sederhana seperti bisa mengisi bensin tanpa cemas bisa berarti sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.
Kota ini kini kembali bergerak. Dari ojek online, kurir barang, sopir angkot, ibu rumah tangga, hingga para pelaku usaha kecil. Di setiap mesin yang menyala, ada harapan yang kembali menyala pula. Dan dari SPBU yang tak lagi sesak, Balikpapan perlahan kembali bernapas.***
BACA JUGA