Category Ad 1

Balai Layanan Kesehatan ABK Balikpapan Jadi Percontohan Nasional, Meski di Lokasi Rawan Banjir

Oleh kontributor Sudarman pada 28 Jul 2025, 15:25 WIB
UPTD Balai Layanan Kesehatan ABK

Kegiatan UPTD Balai Layanan Kesehatan ABK Balikpapan.

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Komitmen Pemerintah Kota Balikpapan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) patut diapresiasi. UPTD Balai Layanan Kesehatan ABK yang berada di bawah Dinas Kesehatan menjadi satu-satunya layanan kesehatan tingkat puskesmas pertama di Indonesia yang secara khusus menangani anak-anak istimewa ini.

Namun, di balik pencapaian tersebut, masih ada tantangan serius yang harus segera diselesaikan. Lokasi sekolah yang menjadi tempat terapi dan layanan bagi anak-anak ABK tersebut berada di kawasan rawan banjir Gang Mufakat 1 kelurahan Damai Bahagia. Hal ini menjadi sorotan Wakil Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Hj. Siti Kotijah

“Tadi sempat berderai air mata ya, melihat sekolah adik-adik kita ini berada di tempat yang rawan banjir. Anak-anak berkebutuhan khusus berhak atas fasilitas yang aman dan layak,” ungkap Kotijah dengan nada prihatin, Sabtu (26/7/2025).

Ia menegaskan akan segera menyampaikan kondisi ini kepada Pemerintah Kota Balikpapan, agar fasilitas yang lebih memadai segera disiapkan.

“Kami akan dorong Dinas Kesehatan dan pemerintah kota untuk segera mencarikan tempat yang lebih representatif, yang memenuhi sarana dan prasarana bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” tegasnya.

Layanan Terpadu dan Komprehensif

Balai Layanan Kesehatan ABK Balikpapan tidak hanya menyediakan terapi fisik dan psikologis, namun juga menjadi pusat intervensi tumbuh kembang anak-anak istimewa. Saat ini, lebih dari 150 anak mengikuti program terapi secara terjadwal demi memastikan setiap anak mendapatkan penanganan optimal.

Kepala UPTD, dr. Fatimah, menyebut layanan yang diberikan mencakup fisioterapi, terapi perilaku, konsultasi psikologi, pemeriksaan dokter, layanan gizi, hingga pendampingan konsumsi obat.

“Tempat ini bukan sekolah formal, tapi pusat terapi terpadu. Kami juga melakukan terapi outdoor, seperti di Kebun Pak Agus Km 12 yang diikuti 34 anak, untuk meningkatkan stimulasi dan interaksi sosial,” jelas dr. Fatimah.

Edukasi Guru dan Orang Tua Jadi Prioritas

Selain pelayanan kepada anak, balai ini juga menyasar guru dan orang tua dengan menggelar pelatihan dan bimbingan teknis. Sebanyak 30 guru PAUD yang menerima ABK di sekolah mereka telah mendapatkan pelatihan, sementara orang tua juga rutin diikutkan dalam pembinaan.

“Banyak guru yang masih baru menangani ABK, jadi kami berikan bekal. Untuk orang tua, kami ajak mereka lebih terbuka dan bangga terhadap anak-anak mereka,” terang dr. Fatimah.

Sebagai bagian dari kampanye inklusivitas, balai juga mendorong orang tua untuk membagikan foto dan cerita anak-anak mereka di media sosial, agar stigma terhadap ABK bisa ditepis dan kepercayaan diri anak-anak meningkat.

“Anak-anak ini luar biasa. Mereka pantas eksis dan dihargai seperti anak lainnya,” tambahnya.

Menuju Generasi Emas 2045

Bu Komariah menutup pernyataannya dengan harapan besar agar perhatian terhadap ABK semakin ditingkatkan.

“Anak-anak berkebutuhan khusus adalah bagian dari kita semua. Mereka juga bagian dari cita-cita Indonesia Emas 2045. Dengan perhatian dan pelayanan maksimal, kita bisa pastikan mereka tumbuh dan berprestasi,” pungkasnya.

Dengan potensi besar yang dimiliki dan kerja nyata di lapangan, UPTD Balai Layanan ABK Balikpapan telah menjadi role model nasional. Namun, tantangan infrastruktur seperti lokasi rawan banjir harus segera ditangani, agar pelayanan terhadap anak-anak istimewa ini bisa berjalan optimal, aman, dan berkelanjutan.***

(Tim smartrt.news/anang/sumber: UPTD Balai Layanan ABK Balikpapan)