Awal Agustus, Harga Komoditas di Pasar Baru Balikpapan Tak Ada Lonjakan

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Memasuki awal bulan Agustus 2025, harga kebutuhan pokok di Pasar Baru Balikpapan terpantau stabil, tak ada lonjakan.

Berdasarkan data Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, per 1 Agustus 2025, tidak ada perubahan harga signifikan pada 40 komoditas pangan dan kebutuhan rumah tangga yang dipantau.

Komoditas strategis seperti beras, cabai, daging ayam, telur, dan minyak goreng tercatat stagnan, menjadi indikator bahwa pasokan dan distribusi di pasar relatif lancar menjelang pekan pertama bulan ini.

Harga Beras dan Daging Masih Terkendali

Untuk kategori beras, beras premium termahal dijual di harga Rp16.500/kg, sedangkan beras medium termurah di angka Rp13.000/kg. Harga ini tidak berubah dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara itu, daging sapi murni tetap bertahan di level Rp150.000/kg, dan daging ayam ras di kisaran Rp33.000/kg—angka yang relatif stabil selama dua pekan terakhir.

Harga Cabai dan Bumbu Dapur Tak Bergeser

Kelompok cabai dan bumbu dapur juga tak menunjukkan pergerakan harga. Cabai rawit masih di harga Rp60.000/kg, cabai merah besar Rp55.000/kg, dan cabai keriting Rp57.500/kg.

Bawang merah dijual Rp50.000/kg, dan bawang putih Rp40.000/kg. Begitu pula harga gula pasir lokal tetap di Rp18.000/kg, dan Gulaku Rp20.000/kg.

Minyak Goreng Curah dan Bermerek Stabil

Kendati minyak goreng Bimoli Klasik belum tercatat harganya, dua jenis lainnya—Bimoli Spesial dan minyak curah—masing-masing dijual seharga Rp23.000/liter dan Rp20.000/liter.

Sayuran dan Produk Olahan Masih Terjangkau

Harga sayuran segar juga tidak mengalami fluktuasi. Bayam dan kacang panjang masing-masing dijual seharga Rp9.000 dan Rp10.000 per ikat, sementara kangkung tetap paling terjangkau di angka Rp6.000/ikat.

Untuk telur ayam ras, harga tetap di level Rp2.300/butir, sedangkan telur bebek dijual Rp3.000/butir.

Masyarakat diimbau tetap bijak berbelanja dan tidak melakukan pembelian berlebihan, terutama menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus, yang biasanya diikuti peningkatan permintaan bahan pokok.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : sahabat.balikpapan.go.id)