Asap Pekat dan Jeritan Warga Warnai Kebakaran di Gunung Malang, Dua Rumah Rata dengan Tanah

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Suasana magrib yang biasanya tenang disekitaran Masjid Nurul Qamar Gunung Malang RT 24 Kelurahan Klandasan Ilir, Balikpapan Kota, mendadak berubah mencekam. Sekitar pukul 18.45 WITA, Selasa (1/7/2025), kobaran api tiba-tiba membesar dari salah satu rumah warga dan dengan cepat melahap dua bangunan sekaligus.
Asap hitam pekat langsung membumbung tinggi ke udara, terlihat jelas dari berbagai sudut kota. Jeritan panik warga memecah keheningan. Beberapa di antaranya terlihat berlari, mencoba menyelamatkan barang berharga, sementara yang lain berupaya memadamkan api dengan ember seadanya.
“Saya lagi duduk di depan rumah, tiba-tiba ada teriakan ‘kebakaran!’ Lihat api sudah besar, langsung panik semua,” ujar Arifin (47), warga sekitar yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kejadian. Ia mengaku langsung membantu evakuasi anak-anak dan lansia ke tempat aman.
Api diduga berasal dari bagian belakang salah satu rumah yang terbuat semi permanen. Dalam hitungan menit, kobaran api sudah menjalar ke rumah di sebelahnya. Lokasi yang berada di kawasan padat penduduk serta sempitnya akses jalan membuat proses pemadaman tidak mudah.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan yang tiba di lokasi sekitar 15 menit setelah laporan masuk, langsung berjibaku dengan selang air dan alat bantu lainnya. Beberapa relawan juga terlihat turut membantu.
“Kami kerahkan tiga unit armada. Tantangannya adalah lokasi yang cukup sempit dan padat. Tapi alhamdulillah, setelah satu jam lebih, api berhasil kami kuasai,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Kota Balikpapan Bambang Subagya.
Apakah ada korban jiwa dalam insiden ini. Pihaknya belum bisa memastikan. Namun, dua rumah warga hangus total, dan beberapa bangunan lain dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat panas dan percikan api. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Hingga malam hari, petugas masih melakukan pendinginan di area yang terbakar.
Sementara itu, Pemerintah Kota Balikpapan melalui kelurahan dan dinas terkait diharapkan segera turun tangan memberikan bantuan awal kepada korban terdampak.
“Kami mohon segera ada tenda darurat atau bantuan logistik. Para keluarga korban yakni keluarga Bolot dan Lukman sekarang mengungsi di rumah tetangga,” kata Ketua RT 24 Klandasan Ilir Risa.
Kebakaran di Blora 2 ini menjadi pengingat bahwa kawasan padat penduduk masih rentan terhadap bencana kebakaran, terutama saat pengawasan listrik dan penggunaan api tidak optimal. Warga sekitar kini hanya bisa berharap bantuan segera datang, dan mereka bisa bangkit kembali dari puing-puing yang tersisa.**