Apresiasi DWP Balikpapan, Bagus: Kiprah Ibu-ibu Punya Peran Strategis

SMARTRT.NEWS – Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengapresiasi peran penting Dharma Wanita Persatuan (DWP). Terutama dalam kaitannya mendukung pembangunan daerah melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.
Ia menilai para Ibu-ibu punya peran strategis dalam membangun keharmonisan keluarga. Yang hilirnya akan mempengaruhi kinerja para suami dan mendukung pembangunan daerah.
“Kiprah ibu-ibu sangat berarti, terutama dalam pembinaan keluarga dan generasi muda,” ujar Bagus, dalam agenda Halalbihalal, belum lama ini.
Wawali mengharapkan melalui agenda tersebut bisa memperkokoh silaturahmi dan sinergitas yang lebih kuat.
“Saya berharap melalui silaturahmi ini dapat terjalin komunikasi yang lebih baik antaranggota dan antarinstansi. Serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan, keikhlasan, dan pengabdian,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengajak untuk kembali memperkuat nilai-nilai Islam dan membangun semangat baru untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
“Saya mengapresiasi Dharma Wanita Persatuan sebagai mitra strategis pemerintah,” imbuhnya.
Ratusan peserta turut hadir dalam agenda itu. Mereka terdiri dari pasangan suami ASN beserta istri. DWP Balikpapan turut menghadirkan motivator dan pendiri ESQ, Dr. Ary Ginanjar Agustian.
Ketua DWP Kota Balikpapan, Inneke Muhaimin, menyampaikan bahwa agenda ini bertujuan membangun pemahaman dan harmoni antara suami dan istri. Wabil khusus sebagai pondasi penting menciptakan keluarga yang tangguh.
Menurutnya untuk membangun bangsa yang tangguh, harus mengawalinya dari keluarga yang tangguh.
“Kami mengundang pengurus dan anggota Dharma Wanita bersama suami agar tercipta saling pengertian dalam keluarga,” ujarnya.
Di Balik Suami Hebat, Ada Istri yang Lebih Hebat
Pada sesi motivasi, Dr. Ary Ginanjar menyampaikan urgensi harmonisasi energi dalam keluarga sebagai dasar membentuk integritas dan budaya kerja.
Menurut Ary, di balik laki-laki hebat, ada perempuan yang lebih hebat.
“Peran istri sangat memengaruhi suasana dan energi keluarga, yang akan berdampak langsung terhadap kinerja suami di tempat kerja,” jelas Ary.
Ia juga memperkenalkan konsep managing energy dalam keluarga, melalui prinsip GKF. Yakni, Gerak, Kata, dan Fokus. Menurutnya, kebahagiaan keluarga dapat tercipta melalui apresiasi terhadap hal-hal kecil. Bukan hanya berfokus harapan yang belum tercapai.
“Rumus kebahagiaan itu perbandingan antara ekspektasi dan apresiasi. Fokuslah pada hal-hal yang bisa disyukuri, berikan senyuman, gestur positif, dan afirmasi dalam kata-kata,” tuturnya.
BACA JUGA