Angka Kecelakaan dan Korban Meninggal Akibat Laka Lantas di Kaltim Meningkat

Laka Lantas
Ilustrasi, kecelakaan lalu lintas. (smartrt)

SMARTRT.NEWS –  Polda Kaltim telah melakukan kajian dan evaluasi Operasi Ketupat Mahakam 2025. Hasilnya, memantik masygul. Angka kecelakaan dan korban meninggal dunia akibat laka lantas naik.  

Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Mahakam 2025, tercatat ada 19 kasus kecelakaan lalu lintas. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun 2024 yang mencatat 16 kasus kecelakaan.

Korban meninggal dunia akibat lakalantas tahun ini turut mengalami peningkatan signifikan. Tercatat tujuh orang meninggal dunia, 15 orang mengalami luka berat, dan 5 orang mengalami luka ringan.

Bila membandingkan dengan data tahun lalu, pada 2024 tercatat 16 kasus kecelakaan dengan tiga orang meninggal dunia, 14 luka berat dan 8 luka ringan.

“Jadi, untuk korban meninggal dunia mengalami peningkatan sebesar 133 persen,” tutur Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Kaltim, AKBP Feby Febriyana, menyampaikan hasil kajian itu.

Analisa yang dirilis di laman Pemprov Kaltim itu, juga menunjukkan kendaraan roda dua mendominasi terjadinya kecelakaan. Hal ini menyusul tingginya penggunaan motor sebagai alat transportasi utama di Kalimantan Timur.

AKBP Feby Febriyana menyampaikan hasil analisa ini saat menjadi pembicara evaluasi Operasi Ketupat Mahakam 2025, pada Senin (14/4/2025). Kepolisian Daerah Kalimantan Timur telah usai melaksanakan Operasi Ketupat Mahakam selama 14 hari, sejak 26 Maret hingga 8 April 2025.

Ia menjelaskan mayoritas kecelakaan lantaran kelalaian manusia. “Misalnya, tidak mematuhi peraturan lalu lintas,” ujarnya. Selama operasi, pihak kepolisian juga menindak pelbagai pelanggaran lalu lintas.

Ratusan Pengendara Kena Tilang

“Tercatat ada 6.283 pelanggaran kena teguran, 396 pelanggaran kena tilang,” imbuhnya. Pelanggaran terbanyak, antara lain, tidak menggunakan helm, melawan arus lalu lintas, berkendara dengan kecepatan melebihi batas, dan mengemudi tanpa SIM.

Dengan berakhirnya Operasi Ketupat Mahakam 2025, AKBP Feby Febriyana menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh personel dan dukungan dari masyarakat.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap mentaati peraturan lalu lintas tidak hanya selama pelaksanaan operasi. Keselamatan itu untuk warga itu sendiri, bukan untuk orang lain.

Ia juga berharap budaya tertib berlalu lintas dan kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat dapat terus terjalin untuk menciptakan keamanan berkelanjutan di Kaltim.