Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines Ternyata Hoaks, Polri Bergerak Cepat

Smartrt.news, JAKARTA — Isu bom yang sempat menghebohkan publik di dua penerbangan Saudia Airlines pada pertengahan Juni 2025 akhirnya dipastikan hoaks. Hal ini disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, dalam konferensi pers pada Senin (23/6/2025).
“Alhamdulillah tim gabungan dari Kepolisian, Jihandak Brimob, dan otoritas bandara sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memastikan bahwa ancaman tersebut tidak terbukti. Ini murni hoaks,” tegas Sandi.
Pernyataan ini sekaligus meredakan ketegangan yang sempat muncul di ruang publik setelah dua kasus ancaman bom dialami pesawat Saudia Airlines SV5276 rute Jeddah–Jakarta (17 Juni) dan CV5688 rute Muscat–Jeddah–Surabaya (21 Juni).
Pelajaran tentang Kesiapsiagaan dan Respons Cepat
Menurut Irjen Sandi, insiden ini menjadi pengingat penting bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman, baik yang nyata maupun hoaks.
“Ini menjadi pelajaran bersama. Yang terpenting adalah bagaimana kita menunjukkan kesiapsiagaan nasional dalam situasi seperti ini,” ujarnya.
Polri menegaskan bahwa seluruh jajaran aparat keamanan telah siap merespons segala bentuk ancaman, termasuk potensi gangguan di sektor penerbangan.
Pelaku Hoaks Akan Diproses, Polri Gandeng FBI
Lebih lanjut, Polri menyampaikan bahwa penyelidikan terhadap pelaku penyebar hoaks masih terus berlangsung. Tak hanya dilakukan secara internal, proses ini juga melibatkan negara terkait serta Federal Bureau of Investigation (FBI) dari Amerika Serikat.
“Penyebaran hoaks seperti ini bukan sekadar iseng. Ini meresahkan masyarakat dan berpotensi membahayakan penerbangan. Kami akan proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Sandi.
Langkah tegas ini diambil sebagai komitmen Polri untuk menindak penyebar informasi palsu yang bisa memicu keresahan dan merugikan banyak pihak.
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Mediahub Polri)
BACA JUGA