Tingkatkan Akurasi Data Penduduk, Disdukcapil Kerahkan Ratusan Agen

Dukcapil Bpp
Disdukcapil Balikpapan terus melakukan akurasi data seluruh penduduk.

SMARTRT.NEWS – Disdukcapil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Balikpapan berkomitmen selalu meningkatkan akurasi data penduduk. Termasuk validasi data terhadap penduduk non permanen atau mereka yang hanya tinggal sementara di kota ini.

Untuk memastikan pendataan berjalan efektif, Disdukcapil telah merekrut 350 agen di tingkat kecamatan dan kelurahan yang nantinya akan dilatih.

“Kami bekerja sama dengan masyarakat melalui agen-agen yang sudah ditunjuk di setiap kelurahan,” jelas Kepala Disdukcapil Balikpapan, Tirta Dewi, Rabu. Nantinya, mereka akan membantu mendata warga non permanen yang tinggal di Balikpapan.

Menurutnya data penduduk non permanen sangat krusial untuk perencanaan pembangunan kota.

Selain itu, Disdukcapil juga menggandeng perusahaan besar dan instansi vertikal, termasuk TNI-Polri yang memiliki banyak pegawai non-permanen.

“Kami akan bekerja sama dengan bagian kepegawaian di BUMN dan instansi lainnya untuk memastikan bahwa pekerja non-permanen mereka terdata dengan baik,” ujarnya.

Banyak Penduduk Non Permanen

Saat ini, menurut data terbaru, jumlah penduduk permanen di Balikpapan sekitar 757.418 jiwa. Data itu mengacu catatan dari Konsolidasi Bersih dari Direktorat Jenderal Dukcapil. Namun jumlah ini belum mencerminkan jumlah penduduk sebenarnya.

“Sebab banyak warga yang tinggal di Balikpapan non permanen, misalnya para pekerja dan aparat instansi vertikal,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Tirta, pihaknya telah memulai pendataan penduduk non-permanen dengan target 250 ribu Nomor Induk Kependudukan pada tahun ini.

“Kami tidak hanya mendata penduduk permanen, tetapi juga penduduk non-permanen. Ini penting selain untuk perencanaan kota, juga untuk layanan publik,” imbuhnya. Layanan publk itu meliputi layanan kebersihan, kesehatan, dan infrastruktur. Yang semuanya membutuhkan data  akurat.

Pendataan tidak hanya bermanfaat untuk Balikpapan, tapi juga membantu perbaikan data kependudukan nasional.

Menurutnya selama ini banyak penduduk yang tinggal di luar daerah asal tanpa memperbarui status kependudukan mereka.

“Sehingga data nasional kurang akurat. Dengan sistem ini, penduduk non-permanen tetap terhubung dengan daerah asalnya tanpa harus mengubah domisili,” ujarnya.

Keakuratan data ini juga penting untuk layanan publik lainnya. Misalnya, Dinas Lingkungan Hidup sempat mempertanyakan mengapa produksi sampah di Balikpapan melebihi jumlah penduduk yang tercatat.

Dengan pendataan ini, pemerintah bisa lebih tepat dalam mengalokasikan sumber daya.

Ia berharap perusahaan dan masyarakat dapat berkolaborasi dalam membantu pendataan ini. Sebab data kependudukan yang akurat sangat penting untuk pembangunan kota.

Nurgi Irmawan