Ada Pergerakan Tanah, Warga Balikpapan Diminta Waspadai Longsor

Longsor Baru Ulu
Longsor di kawasan Baru Ulu.

SMARTRT.NEWS – Lurah Baru Ulu, Abas mengungkap adanya pergerakan tanah di wilayahnya, yang berdampak pada kerusakan pada jalan utama warga. Akibatnya jalan yang berbentuk tangga menurun itu mengalami longsor.

Akibatnya, akses masyarakat terganggu dan jalan itu harus segera mendapat perbaikan.

“Jalan utama berupa tangga ini menjadi hancur dan harus segera diperbaiki,” ujar Abas.

Ia bilang, hujan yang mengguyur Kota Balikpapan menyebabkan bencana di sejumlah titik, berupa tanah longsor dan banjir. Salah satu daerah terdampak ada du kawasan Kelurahan Baru Ulu, yang mengalami pergerakan tanah. Tepatnya di daerah yang menghubungkan RT 10 dan RT 51.

“Akses warga menjadi terganggu,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Dinas Sosial telah memberikan terpal di lokasi untuk mengurangi dampak longsor yang merugikan. Selanjutnya, laporan kejadian ini telah disampaikan ke Organisasi Perangkat Daerah terkait, termasuk ke BPBD Balikpapan.

Ia mengamini membeber bahwa sejumlah bencana berupa longsor di Kelurahan Baru Ulu bukan hal baru. “Wilayah ini rawan kebakaran dan tanah longsor, untuk banjir belum ada laporan masyarakat,” jelasnya.

Ia mengimbau warga agar selalu waspada terjadinya longsor, terutama saat musim hujan tiba.

Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan peralatan listrik dan kompor saat meninggalkan rumah atau menjelang istirahat malam untuk mencegah potensi kebakaran.

Abas mengingatkan saat hujan deras turun, warga harus lebih berhati-hati terhadap kemungkinan longsor. “Tolong juga selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar,” ujarnya.

Balikpapan Masih Terancam Banjir

Sebelumnya, banjir melanda beberapa wilayah Balikpapan pada Jumat (7/3/2025), menyusul hujan deras selama 2 jam pada mulai pukul 02.00 hinga pukul 04.00 Wita.

Wilayah yang terdampak, yakni beberapa titik yang selama ini menjadi langganan banjir. Seperti Jl. MT Haryono, Jl. Beller, Jl. Al Makmur dan sekitarnya, Kelurahan Damai. Sedangkan kawasan Gunung Sari Ulu, banjir merendam kawasan Gunung Guntur.

Dari pemantauan Smartrt.news banjir di JL. MT Haryono merupakan yang paling parah. Kampung-kampung di sepanjang aliran sungai terendam banjir hingga dada orang dewasa. Seperti di kawasan Gang Teratai hingga yang terparah di kawasan Jl. Penegak,  Arus air juga relatif deras.

Jalan utama di MT Haryono terjadi genangan cukup tinggi mulai dari depan Maxi atau seberang Mie Gacoan. Kendaraan praktis tidak bisa lewat dari kedua arah. Sementara di kawasan Jl. Beller seperti biasa, air cukup tinggi hingga dada orang dewasa.

“Ini banjir yang kedua, sejak Jl. MT Haryono diperbaiki. Memang sudah tidak separah dulu. Tetapi cukup merepotkan,” kata Suwandi, warga RT 11 Kelurahan Damai Bahagia, Balikpapan Selatan.

Sementara itu, beberapa warga yang terjebak banjir terpaksa dievakuasi. Terutama balita, dan lansia. Seperti yang terjadi di Jl. Penegak Gang Asoka. Seorang lansia dan ibu beserta bayinya dievakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan dan Tim SAR dan Brimob Polda Kaltim menggunakan perahu karet.

Ada dua bayi di kawasan itu yang dievakuasi dan ditempatkan di rumah warga yang lebih aman.Arus yang deras sempat menghambat laju perahu, sehingga dibantu warga dengan menarik menggunakan tali.

Evakuasi kedua terhadap anak kecil yang terjepit kakinya pada saluran pipa air juga dilakukan oleh Tim BPBD. Anak balita ini menagis dan minta tolong. Warga yang mendengar langsung mendatangi lokasi, untuk melakukan pertolongan.

Nugi Irmawan