95 Ribu Siswa di Balikpapan, Baru 5 Ribu yang Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

mbg
Muhaimin ketika mendampingi murid-murid SDN 015 Balikpapan Selatan saat makan dalam program MBG.(Foto: SmartRT.news/anang)

Smartr.news, BALIKPAPAN — Pukul 10.00 dan 12.00 WITA kini menjadi momen yang ditunggu-tunggu sebagian siswa di Balikpapan Selatan. Bukan karena jam istirahat semata, melainkan karena ada rutinitas baru yang menyenangkan: menyantap makan siang bergizi gratis lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sebelum makanan dibagikan, para siswa berbaris rapi menuju wastafel. Tangan mereka dibasuh bersih dengan sabun—sebuah kebiasaan sehat yang terbentuk sejak pandemi Covid-19. Namun hari ini, masker sudah tak tampak lagi. Yang ada hanyalah senyum dan antusiasme untuk menyambut nampan makan siang yang menggoda.

Nasi hangat, ayam goreng, sayur tumis, dan potongan buah segar tersaji di atas nampan stainless steel. Tak butuh waktu lama, suara senda gurau berubah menjadi keheningan kecil yang hanya diisi oleh suara sendok beradu dengan nampan. Makan siang kali ini adalah hadiah yang ditunggu-tunggu—dan bukan semua siswa di Balikpapan bisa menikmatinya.

Program MBG Baru Menjangkau 5.000 dari 95.000 Siswa

Diluncurkan resmi pada 17 Februari 2025 di SD Negeri 015 Sepinggan Baru, program MBG ini masih terbatas pada delapan sekolah di Balikpapan Selatan. Cakupannya meliputi dua PAUD, lima SD, dan tiga SMP.

Namun, angka itu masih jauh dari kata cukup. Dari total sekitar 95 ribu siswa di Balikpapan, mulai dari PAUD hingga SMP, baru sekitar 5 ribu siswa yang merasakan manfaat makan siang bergizi ini.

“Di Balikpapan Selatan saja, masih banyak lembaga pendidikan yang belum tersentuh. TK kita ada sekitar 400 lembaga,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irvan Taufik, kepada media pada Rabu, 30 April 2025.

Meski baru menjangkau sebagian kecil, respon dari siswa dan sekolah sangat positif. “Alhamdulillah, tidak ada keluhan. Semua siswa antusias dan selalu menanti makanan bergizi ini setiap hari,” ujar Irvan.

Ia juga menepis kekhawatiran soal distribusi dan keamanan makanan. Hingga saat ini, tidak ada kasus keterlambatan atau insiden seperti keracunan. Prosedur distribusi dijalankan dengan disiplin dan pengawasan ketat.

Menanti Perluasan dan Dukungan Dana APBD

Pemerintah Kota Balikpapan terus mendorong agar program MBG diperluas ke kecamatan lain, termasuk Balikpapan Utara. Namun perluasan program masih berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kami sudah siapkan sekolah-sekolahnya. Tinggal menunggu giliran,” kata Irvan.

Soal pendanaan, penggunaan APBD sebagai tambahan sumber dana masih dikaji bersama Badan Keuangan Daerah. Langkah ini dinilai penting demi menjamin keberlanjutan dan pemerataan manfaat MBG bagi seluruh siswa di Balikpapan.

Program Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar makan siang. Ini adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Balikpapan untuk meningkatkan kesehatan, konsentrasi belajar, dan pertumbuhan optimal bagi generasi muda.

Harapannya, tak hanya 5 ribu, tapi seluruh 95 ribu siswa Balikpapan bisa segera merasakan manfaat dari piring bergizi yang kini mulai jadi bagian dari cerita harian anak-anak sekolah di Kota Minyak ini.

Tinggalkan Komentar