9.700 Anak Miskin Ekstrem Siap Masuk Sekolah Rakyat di 63 Titik Mulai 14 Juli 2025

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf saat dialog pilar-pilar sosial di Gedung Olah Bebaya, Komplek Rumah Jabatan Gubernur pada Sabtu (10/5/2025). IFoto:smartrt.news/Humas Pemprov Kaltim)
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pemerintah resmi menggulirkan program Sekolah Rakyat, inisiatif pendidikan berasrama gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Sedikitnya 9.700 calon peserta didik akan mulai menjalani pendidikan di 100 titik Sekolah Rakyat mulai Juli 2025.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan, dari total 100 titik, sebanyak 63 lokasi siap beroperasi per 14 Juli 2025, sementara sisanya 37 titik ditargetkan mulai akhir Juli hingga awal Agustus, sembari menunggu kesiapan sarana dan prasarana.
“Sampai hari ini sudah ada 9.700 lebih siswa yang siap belajar di Sekolah Rakyat. Ini bukan sekadar sekolah, tapi bagian dari ikhtiar besar untuk memutus rantai kemiskinan,” tegasnya dikutip dari Info Publik.
Filter Kesehatan Awal di Sekolah Berasrama
Sebagai sekolah berasrama, Kementerian Kesehatan telah memulai pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh calon peserta didik, untuk memastikan kondisi fisik yang layak dan mencegah potensi penularan penyakit di lingkungan asrama.
“Kalau ada yang sakit atau ditemukan penyakit menular, perintah Presiden jelas: bantu sampai sembuh, baru bisa masuk asrama. Jangan ada anak yang tertinggal hanya karena sakit,” tegas Gus Ipul.
Program Sekolah Rakyat tak berhenti di akses pendidikan semata. Pemerintah melalui Kementerian Sosial juga menyiapkan skema pemberdayaan ekonomi orang tua siswa untuk mendukung keberlanjutan keluar dari garis kemiskinan.
Dalam kunjungan ke keluarga calon siswa Sekolah Rakyat, pasangan Fitri Aryani dan Herman Hermawan di Kabupaten Bandung (29/5), Gus Ipul menegaskan bahwa pelatihan dan akses modal usaha akan diberikan kepada keluarga yang bersedia mengembangkan usaha mikro.
“Ini bukan sekadar sekolah, tapi perubahan struktur kehidupan. Kalau mau buka usaha, kita bantu pelatihan, kita bantu modal,” jelasnya.
Rumah Tak Layak Huni Akan Diperbaiki atau Direlokasi
Pemerintah juga memperhatikan kondisi tempat tinggal keluarga siswa, seperti rumah sempit keluarga Herman yang berdiri di atas lahan milik Dinas Pekerjaan Umum dan dihuni enam orang. Gus Ipul menyebut akan dilakukan perbaikan atau relokasi bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat.
Dalam rencana tahap dua, Presiden Prabowo meminta jumlah titik Sekolah Rakyat diperluas menjadi 200 titik hingga akhir tahun ajaran 2025/2026. Hal ini mempertegas komitmen negara dalam memberikan akses pendidikan layak dan gratis bagi anak-anak paling rentan secara sosial dan ekonomi.
Sekolah Rakyat menjadi contoh nyata pendekatan pendidikan berbasis keadilan sosial yang tidak hanya menyasar akses, tetapi juga memastikan keberlanjutan hidup keluarga penerima manfaat.
Dengan konsep pendidikan gratis, asrama, cek kesehatan, pemberdayaan orang tua, dan perbaikan tempat tinggal, Sekolah Rakyat bukan sekadar bangku sekolah, tapi menjadi bagian dari strategi nasional membebaskan generasi dari kemiskinan turun-temurun.