Pemkot Tegaskan Tak Ada Diskriminasi, 13 SMP Swasta Dapat Subsidi SPP dan Uang Gedung

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menegaskan bahwa program subsidi SPP dan uang gedung bagi siswa sekolah swasta bukanlah bentuk diskriminasi terhadap sekolah-sekolah lain yang belum menerima bantuan serupa.

Penyaluran subsidi ini justru menjadi bagian dari strategi pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang jenis atau status lembaga pendidikan.

Hingga pertengahan Juni 2025, sebanyak 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta telah resmi bergabung dalam program bantuan subsidi ini. Program tersebut ditujukan khusus bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri, dan diperkirakan akan mencakup siswa dalam tahun ajaran baru ini.

Kepala Disdikbud Balikpapan, Irvan Taufik, menepis anggapan bahwa hanya sekolah tertentu yang diberi perlakuan khusus. Ia menegaskan bahwa seluruh sekolah swasta yang memenuhi syarat dan menyatakan kesediaannya, memiliki peluang yang sama untuk menjadi mitra pemerintah.

“Tidak ada diskriminasi. Kami telah menawarkan program ini kepada lebih dari 50 sekolah swasta. Tapi tidak semua menyanggupi untuk bergabung karena berbagai pertimbangan internal masing-masing yayasan,” ujar Irvan saat ditemui, Kamis (12/6/2025).

Subsidi yang diberikan sebesar Rp150 ribu per siswa per bulan, dan uang pangkal atau gedung Rp 1,5 Juta dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Irvan menegaskan bahwa dana tersebut bukan dari pengalihan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sekolah negeri maupun swasta lainnya.

“Dana BOS tetap utuh. Program subsidi ini menggunakan anggaran khusus yang memang disiapkan untuk membantu masyarakat,” tambahnya.

Tujuan utama dari program ini adalah mendukung pemerataan akses pendidikan dan mengurangi beban masyarakat, terutama saat masa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di mana jumlah peminat kerap melebihi daya tampung sekolah negeri.

“Sekolah negeri tidak mampu menampung semua. Maka sekolah swasta menjadi alternatif. Tapi untuk masyarakat kurang mampu, kami bantu lewat subsidi,” jelas Irvan.

Sekolah Swasta Lain Bisa Bergabung

Ia juga menekankan bahwa program ini terbuka untuk semua sekolah swasta, bukan hanya 13 sekolah yang saat ini telah menjadi mitra.

“Kalau ada sekolah swasta lain yang ingin bergabung, silakan. Asalkan sanggup menerima siswa tidak mampu dan memenuhi syarat administratif,” tegasnya.

Dari 13 sekolah mitra tersebut, diperkirakan mereka bisa menampung sekitar 600 hingga 700 siswa untuk tahun ajaran baru ini. Kuota subsidi disesuaikan dengan kapasitas masing-masing sekolah.

“Setiap sekolah punya keterbatasan ruang kelas dan tenaga pengajar. Jadi kami tidak bisa memaksa satu sekolah menampung lebih dari yang mampu. Yang penting adalah komitmennya untuk ikut membantu,” tambah Irvan.

Disdikbud memastikan bahwa data siswa penerima subsidi akan diintegrasikan dengan sistem SPMB secara digital, untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas. Langkah ini sekaligus menjadi kontrol agar bantuan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

Selain itu, Irvan juga mengimbau kepada orang tua siswa agar tidak terjebak dalam stigma bahwa sekolah swasta berarti mahal dan tak terjangkau. Menurutnya, dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi sekolah, siswa dari latar belakang ekonomi lemah pun tetap bisa mengakses pendidikan berkualitas.

“Justru kami ingin mematahkan stigma itu. Dengan subsidi ini, siswa dari keluarga prasejahtera juga bisa belajar di sekolah swasta. Tidak perlu malu atau merasa tertinggal. Ini upaya kita bersama,” pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah sekolah swasta yang belum bergabung disebut masih melakukan kajian internal atau sedang mempersiapkan dokumen pendukung. Namun Disdikbud tetap membuka pintu bagi seluruh sekolah yang ingin bergabung dalam waktu dekat.

Program subsidi pendidikan ini pun diapresiasi oleh berbagai pihak, termasuk DPRD dan pegiat pendidikan di Balikpapan. Mereka menilai langkah ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata, tanpa melihat latar belakang status ekonomi maupun status kelembagaan sekolah…

Berikut 13 SMP Swasta di Balikpapan yang menerima bantuan subsidi

  1. SMP PGRI 4 di Gunung Samarinda
  2. SMP Nurul Khaerat di Sepinggan Baru
  3. SMP Wisata Mandala di Sepinggan Raya
  4. SMP PGRI 7 di Baru Ulu
  5. SMP Al Ula di Baru Tengah
  6. SMPIT As’sadiah Manuntung di Margasari
  7. MTs Ibnu Khaldun di Margasari
  8. SMP PGRI 2 di Sumber Rejo
  9. SMP Sabilal Muhtadin di Karang Rejo
  10. MTS Sabilal Muhtadin di Karang Rejo
  11. SMP YPI di Telaga Sari
  12. SMP Sinar Pancasila di Telagasari
  13. SMP Al Hassan di Telagasari

Sumber : Data Disdikbud Kota Balikpapan

Tinggalkan Komentar