420 Mahasiswa Universitas Mulia Dilepas KKN: Dari Kampus ke Jantung Masyarakat

Suasana pelepasan mahasiswa KKN Angkatan ke-5 Tahun 2025 Universitas Mulia di Gedung Ceng Ho Balikpapan, Senin 21 Juli 2025 (foto : Humas Universitas Mulia)
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Di Gedung Cheng Ho Universitas Mulia Balikpapan yang bermandikan semangat pagi, sebanyak 420 mahasiswa resmi dilepas untuk mengabdi kepada masyarakat.
Bukan sekadar kegiatan rutin akademik, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-5 Tahun 2025 ini menandai langkah konkret kampus technopreneur tersebut dalam mewujudkan tridarma perguruan tinggi secara nyata di tengah warga Balikpapan.
Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si., secara simbolis menyerahkan berita acara pelepasan kepada para lurah dari 21 kelurahan mitra, sebagai bentuk sinergi antara kampus dan pemerintahan lokal.
“KKN ini bukan seremoni, bukan sekadar prasyarat akademik. Ini adalah jembatan antara ilmu yang kalian pelajari di kampus dengan kenyataan di masyarakat,” tegas Rektor kepada ratusan mahasiswa yang siap diterjunkan ke lapangan.
Bukan Sekadar Pengabdian — Tapi Kolaborasi
Dalam laporan Ketua Panitia KKN, Dr. Pudjiati, S.E., M.M., disampaikan bahwa para mahasiswa akan didampingi oleh 21 dosen pembimbing lapangan selama masa pengabdian di berbagai kelurahan — dari Klandasan Ilir hingga Karang Joang, dari Sepinggan Baru hingga Telagasari.
Dr. Pudjiati menyampaikan empat pesan kunci yang ditujukan kepada seluruh peserta KKN, jaga nama baik diri dan almamater.
Bangun komunikasi aktif dan positif dengan warga dan aparat kelurahan, terapkan ilmu secara bijak sesuai potensi lokal dan yang paling penting: berkaryalah dengan hati.
“KKN bukan tentang keharusan. Ia lahir dari ketulusan. Maka bekerjalah dengan hati, bukan sekadar menyelesaikan program,” ujarnya penuh harap.
Arah Baru: KKN Berdampak, Bukan Sekadar Rutinitas
Dalam pidatonya, Rektor Ahsin memperkenalkan paradigma baru dari Kementerian Pendidikan Tinggi Saintek, yakni KKN Berdampak. Ia bahkan mencontohkan program Kosa Bangsa, yang melibatkan dosen dan kelurahan dalam menggarap isu-isu strategis yang sesuai dengan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Kelurahan) — program ini digulirkan dengan dana sebesar 300 juta rupiah per wilayah.
“Saya buka pintu kolaborasi dengan kelurahan. Silakan sampaikan kebutuhan dan rencana pengembangannya, kami siap mendukung melalui program KKN atau skema riset dosen. Kami tidak datang hanya membawa mahasiswa, tetapi juga solusi,” jelasnya.
Ia pun menolak pendekatan lama seperti membuat plang nama jalan atau peta wilayah yang kerap tak berkelanjutan. Model KKN hari ini, katanya, harus berbasis kebutuhan nyata, menyerap aspirasi masyarakat, dan menciptakan program-program berdampak jangka panjang.
Dari Kampus ke Akar Rumput
Di hadapan para camat, lurah, dosen pembimbing, dan mahasiswa, pelepasan itu bukan hanya simbolis. Ia adalah awal dari perjalanan intelektual, sosial, dan moral yang lebih besar. Mahasiswa Universitas Mulia tidak hanya akan belajar dari buku, tetapi dari denyut kehidupan masyarakat: dari pasar, posyandu, UMKM, hingga musyawarah warga.
Sebanyak 21 kelurahan di Kota Balikpapan akan menjadi rumah kedua bagi para mahasiswa selama 22 Juli hingga 25 Agustus 2025. Dan selama itu pula, mereka ditantang untuk bertransformasi — dari pelajar menjadi pengabdi, dari teori menjadi aksi.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Humas Universitas Mulia)