4 Agustus Pemerintah Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis Serentak di Sekolah

Oleh redaksi-j pada 01 Agu 2025, 02:14 WIB
Tenaga medis melakukan skrining kesehatan pelajar dalam acara Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (15/7/2025). (foto : Info Publik)

Tenaga medis melakukan skrining kesehatan pelajar dalam acara Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (15/7/2025). (foto : Info Publik)

Smartrt.news, JAKARTA — Pemerintah Indonesia siap meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara serentak di 12 lokasi sekolah pada 4 Agustus 2025.

Program ini merupakan bagian dari percepatan hasil nyata program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan, dengan fokus pada deteksi dini dan pencegahan penyakit sejak usia sekolah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa program ini akan mencakup sekolah-sekolah di bawah Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, serta Sekolah Rakyat. CKG dilakukan secara kolaboratif antara tenaga kesehatan dari puskesmas dan tenaga pendidik.

“Kami berharap CKG menjangkau seluruh lapisan pelajar. Ini bukan sekadar program kesehatan, tetapi transformasi pendekatan layanan kesehatan masyarakat sejak dini,” ujar Menkes Budi dalam konferensi pers daring, Kamis (31/7/2025).

Pemeriksaan Menyeluruh: Dari Gigi hingga Kesehatan Mental

CKG dirancang dengan cakupan pemeriksaan menyeluruh. Untuk siswa Sekolah Dasar (SD), pemeriksaan meliputi tinggi dan berat badan, tekanan darah, mata, telinga, gigi, dan kebugaran fisik. Pemeriksaan dilakukan tanpa pengambilan darah, demi menjamin kenyamanan dan keamanan anak.

“Jadi orang tua tidak perlu khawatir, tidak ada penyuntikan bagi anak-anak SD. Fokus kita pada skrining dasar dan edukatif,” jelas Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, Maria Endang Sumiwi.

Sementara untuk jenjang SMP dan SMA, program ini mencakup skrining anemia, talasemia, serta pemeriksaan kesehatan reproduksi dan mental.

Langkah Jemput Bola, Ubah Pola Budaya Pemeriksaan

Program CKG ini juga dimaksudkan untuk mengubah pola lama budaya kesehatan masyarakat yang baru memeriksakan diri saat sakit. Kini, pemerintah hadir langsung ke sekolah untuk mendorong kesadaran hidup sehat sejak dini.

“Pemeriksaan jemput bola ini adalah bentuk nyata transformasi pelayanan. Pemerintah hadir lebih awal, sebelum masalah kesehatan muncul,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Hasbi.

Ia juga memastikan bahwa seluruh elemen komunikasi pemerintah akan terlibat aktif dalam kampanye peluncuran, termasuk juru bicara kementerian dan lembaga di lokasi acara.

Transformasi Layanan Kesehatan Dimulai dari Sekolah

Pelaksanaan CKG telah melalui tahapan uji coba di berbagai sekolah, yang membuktikan efektivitas pendekatan kolaboratif antara sektor kesehatan dan pendidikan.

Pemerintah berharap CKG menjadi langkah awal pembentukan generasi sehat dan produktif, sekaligus menjadi model layanan promotif-preventif yang bisa direplikasi di berbagai daerah.

Dengan CKG, paradigma penanganan kesehatan masyarakat mulai bergeser: dari kuratif menjadi preventif. Dan itu dimulai dari tempat paling strategis — sekolah.

Kemenkes menargetkan sebanyak 53 juta peserta didik di seluruh Indonesia mengikuti program CKG Sekolah pada 2025.

Program CKG akan menjangkau 282.317 satuan pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk madrasah, pesantren, serta sekolah rakyat di bawah binaan Kementerian Sosial.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Kemenkes/Info Publik)