20 Tahun Warga RT 01 Balikpapan Barat Belum Nikmati Aliran Lancar Air PDAM

SMARTRT.NEWS – Ekstra kesabaran, sepertinya harus menjadi syarat wajib bagi warga RT 01, Kelurahan Margomulyo, Balikpapan Barat. Musababnya, sudah 20 tahun mereka menanti lancarnya air PDAM.
Tapi sampai kini, kelancaran air PDAM belum juga mereka rasakan.
Ketua Rt 01, Budi Haryanto, mengungkap akses air bersih di sana hanya mengalir delapan kali dalam sebulan. Itu terjadi sejak 20 tahun silam.
“Itu pun mengalirnya hanya dua kali seminggu di waktu tengah malam. Ngalirnya cuma empat jam. Yakni jam 11 sampai jam 3 dini hari. Ini yang paling lancar,” beber Budi, saat berbincang dengan media ini, Kamis.
Hitungan mengalir seminggu dua kali, ungkap Budi, dianggap paling lancar. Biasanya air PDAM justru tidak mengalir selama berbulan-bulan. Ia bersama warga beberapa kali telah mendatangi kantor PDAM.
Meminta penjelasan dan solusi.
“Waktu itu kita sama warga datangin kantor PDAM Mas, habis itu ngalir dua hari, tapi terus mati lagi. Sampai saat ini,” ungkap Budi.
RT01 sudah 20 tahun merindukan lancarnya akses air bersih PDAM Tirta Manuntung. Sebab, selama puluhan tahun itu, air PDAM di sana sering tidak mengalir.
Para warga RT01 juga telah mendatangi kantor PDAM hingga mengadukan krisis air bersih kepada DPRD Balikpapan. Tetapi mereka tak menerima solusi, hanya menerima jawaban: tunggu, nanti.
Berbilang waktu, hari, bulan, dan tahun. Jawaban dan solusi untuk mereka tidak juga ada. Mereka pun bingung, masalah ini harus diadukan kemana lagi, kepada siapa. Yang benar-benar bisa memberi solusi. Bukan sekadar janji atau jawaban: tunggu, nanti.
Akhirnya untuk menyiasati kebutuhan dasar air, para warga memutuskan membeli air WTP. Sumber air ini berasal dari pihak swasta. Dengan harga Rp 24 ribu per meter kubik.
Budi tidak mengetahui kapan warganya bisa merasakan air bersih PDAM mengalir lancar tiap hari. Hal itu, bagi mereka, seakan-akan hanya mimpi.
RT 24 Tujuh Tahun Bayar Tagihan Tapi Air Tak Ngalir
Nasib RT 01 segendang sepenarian dengan warga RT 24. Warga RT 24 Kelurahan Margomuyo, Balikpapan Barat, juga tidak merasakan aliran air PDAM. Kondisi itu sudah terjadi selama tujuh tahun, sejak tahun 2018 silam.
Selain air tak mengalir, warga di sana juga mengeluhkan pembayaran tagihan dasar abodemen tetap keluar. Padahal airnya tidak ngalir.
Ketua RT 24, Mulyadi turut menyampaikan kegelisahan warganya ihwal masalah air PDAM. Apalagi, warga telah mengeluarkan dana sebesar Rp 30 juta untuk pemasangan pipa induk beberapa tahun lalu.
Namun hingga saat ini rumah warga tidak lagi merasakan air bersih PDAM. “Ini air kok tidak mengalir lagi,” ucap Mulyadi menyampaikan aduan warganya, Sabtu (19/4/2025).
Para warga, kata Mulyadi, juga merasa heran dengan beban biaya abodemen bulanan. Padahal airnya tidak mengalir.
“Air tak mengalir tapi kami masih harus tetap bayar. Meski hanya Rp 17 ribu an untuk abodemen, tapi hal ini sudah terjadi sejak tujuh tahun,” keluhnya. Ia heran kenapa PDAM sudah dipasang tapi tak ada airnya.
Rukun Tetangga tempat Mulyadi memimpin, ada sekitar 190 warga dengan 50 Kepala Keluarga. Biaya bulanan abodemen warga di sana terus tertagih.
Warga di lingkungan Mulyadi merasa bingung, uangnya untuk siapa. Apalagi jumlahnya tidak kecil. Belasan ribu kali ratusan warga dan sudah berlangsung selama tujuh tahun. Harus ada audit untuk anggaran itu, sarannya.
Taufik Hidayat
BACA JUGA