15 Tahun Nahkodai RT 54 Sumber Rejo, Supriyana Melayani Tanpa Pamrih

Oleh editor johan pada 27 Jan 2025, 06:00 WIB

Ketua RT 54 Sumber Rejo, Balikpapan, Supriyana. (Smartrt.news)

SMARTRT.NEWS – Di usia 65 tahun, Supriyana merasa perjalanan panjangnya sebagai Ketua RT 54 sudah cukup. Lima periode berturut-turut ia menjalankan tugas, memenangkan hati warganya sejak 2010.

Namun, kini ia ingin mundur, memberi ruang bagi generasi baru untuk memimpin. Dan ia sangat berharap, generasi baru yang dinantikannya muncul ke permukaan.

Soal rencana pembentukan RT dan perpanjangan masa jabatan selama 5 tahun, menurutnya masih bagus. Bahkan dinilai sangat tepat bagi pemimpin pemukiman penduduk.

Namun Supriyana tidak setuju dengan petahana yang kembali mencalonkan diri setelah masa periode pertamanya habis.

“Satu periode sudah cukup, menurut saya. Supaya ada regenerasi dan inovasi. Kalau terlalu lama memimpin, rasanya tidak baik juga,” ujar Supriyana, Ketua RT di Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, saat ditemui di kediamannya, Minggu (26/1/2025). 

Tak berlebihan bila warga RT 54 memberi kepercayaan penuh kepada pria yang pernah bekerja di Telkom ini. Setiap pemilihan Ketua RT, suara Supriyana selalu unggul mutlak, mencapai 90 persen.

Kepercayaannya di mata warga bukan karena bantuan finansial, melainkan kehadirannya di setiap kegiatan warga. 

“Saya bukan sering bantu uang atau apa, tapi selalu hadir kalau ada acara. Kalau ada rapat, kegiatan Posyandu, atau kerja bakti, saya turun langsung. Itu yang bikin warga memilih saya,” katanya. 

Supriyana pertama kali terpilih sebagai Ketua RT pada 2010, kala usianya masih 50 tahun. Saat itu, ia masih aktif bekerja di Telkom.

Menikmati Masa Pensiun

Meski sibuk, ia tetap mampu menjalankan tugasnya sebagai Ketua RT dengan baik. Kini, di usianya yang sudah pensiun, ia merasa lima periode sudah cukup. 

“Saya maunya periode kelima ini yang terakhir. Saya ingin fokus menikmati masa pensiun, mengurus bisnis kecil saya, usaha penyewaan alat pesta dan dekorasi,” ungkapnya. 

Masa jabatannya sebenarnya berakhir Februari 2024, namun diperpanjang satu tahun karena kebijakan Pemerintah Kota Balikpapan. Pada 7 Februari 2025 mendatang, masa jabatan itu benar-benar selesai.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada kepastian apakah akan ada pemilihan ketua RT atau perpanjangan masa jabatan lagi.  “Sampai sekarang belum ada kabar, apakah nanti Februari ada pemilihan atau bagaimana,” tuturnya.  

Banyak hal yang telah ia lakukan untuk RT 54 selama 15 tahun terakhir. Supriyana tak hanya fokus pada administrasi warga, tetapi juga mengupayakan keterlibatan RT-nya dalam berbagai ajang perlombaan.

Salah satu kenangan manis yang ia ingat, ketika wilayahnya menjadi juara lomba poskamling dan CGH (Community-based Green and Healthy) pada masa awal menjabat. 

“Waktu itu kami menang lomba siskamling. Rasanya bangga sekali, karena warga kompak. Tapi sekarang, semangat warga untuk lomba-lomba sudah agak menurun. Saya sih maunya RT ini ikut lomba apa saja, biar lebih aktif. Tapi kadang warganya kurang siap,” ujarnya. 

Supriyana berharap regenerasi yang ia dorong akan membawa perubahan positif bagi RT 54. Ia ingin pemimpin berikutnya dapat melanjutkan semangat yang selama ini ia tanamkan.

“Yang penting itu kehadiran. Jadi pemimpin itu harus ada di tengah warga, bukan sekadar formalitas,” pesannya. 

Kini, Supriyana menutup masa baktinya dengan rasa syukur. Lima belas tahun bukanlah waktu yang sebentar, dan ia bangga bisa memberikan yang terbaik bagi warganya.

“Saya ingin istirahat, menikmati waktu bersama keluarga dan usaha saya. Tapi saya tetap berharap RT 54 ini terus maju,” tutupnya. 

Perjalanan Supriyana sebagai Ketua RT 54 menjadi bukti bahwa kepemimpinan lokal memiliki peran penting dalam membangun masyarakat.

Semangat melayani tanpa pamrih, kepedulian terhadap warga, dan kehadiran di setiap kesempatan menjadi kunci kesuksesannya. Begitu pesan moral yang keluar dari bibir Supriyana.

Mundur bukan berarti selesai. Bagi Supriyana, regenerasi adalah bagian dari upaya memberikan ruang untuk ide-ide baru. Di balik keinginannya untuk berhenti, tersimpan harapan besar agar pemimpin berikutnya mampu melanjutkan apa yang telah ia mulai. 

“RT itu bukan sekadar bikin surat pengantar. Saya ingin siapa pun nanti yang jadi Ketua RT, bisa lebih dari saya. Bisa lebih peduli dan inovatif,” katanya. 

Di tengah peralihan ini, RT 54 masih menyimpan harapan besar, bahwa regenerasi akan membawa angin segar untuk masa depan yang lebih baik.

Reporter: Musafir B

Editor: Kopi Hitam