12 Fakta Leptospirosis yang Patut Diketahui

SMARTRT.NEWS – Pernah mendengar penyakit ini? Ya, benar. Ini termasuk penyakit zoonosis dengan potensi epidemi, terutama setelah hujan deras atau banjir. Ada banyak fakta leptospirosis yang patut menjadi perhatian bersama.
Leptospirosis sebenarnya jarang terjad, tetapi bisa berakibat fatal. Dengan mengetahui lebih banyak tentang penyakit ini, kita bisa lebih waspada dan berupaya menghindari faktor-faktor penyebabnya.
Berikut fakta leptospirosis yang harus patut diketahui:
- Bakteri
Leptospirosis pemicunya bakteri Leptospira interogans yang bersifat patogen bagi manusia dan hewan, dengan lebih dari 200 varian serologis.
- Penularan Umumnya lewat Tikus
Leptospirosis biasanya ditularkan tikus yang dapat terpapar manusia saat pergi ke lahan basah, air tawar. Atau daerah banjir yang terkontaminasi dengan urin tikus melalui luka terbuka dan luka pada kulit.
- Gigitan Hewan yang Terinfeksi Leptospirosis
Anda bisa terinfeksi leptospirosis ketika hewan yang terinfeksi menggigit Anda. Atau ketika cairan tubuh menembus tubuh melalui abrasi kulit dan selaput lendir mata, hidung, dan mulut.
- Lewat Makanan atau Minuman
Ya, Anda juga bisa terinfeksi ketika minum air atau makan makanan yang terkontaminasi.
- Jarang Terjadi Penularan
Penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi.
Fakta leptospirosis berikutnya:
- Hewan Pembawa Kuman
Tikus bukan satu-satunya hewan yang membawa infeksi leptospirosis. Hewan ternak, anjing kuda, babi, domba, dan hewan lainnya juga dapat menjadi pembawa kuman ini.
- Vaksinasi Hewan
Vaksinasi tersedia untuk hewan dan manusia untuk melindungi anda terhadap penyakit ini.
- Masa Inkubasi
Masa inkubasi atau waktu perkembangan gejala penyakit biasanya memakan waktu 2 hingga 30 hari.
- Gejala Infkesi
Seseorang bisa saja tidak menunjukkan gejala saat terinfeksi kuman ini (asymptomatik). Namun berikut adalah tanda dan gejala khas Leptospirosis yang perlu Anda waspadai:
Demam, panas dingin, sakit kepala. Lalu, mual, muntah, diare. Selanjutnya, sakit perut, sakit otot, penyakit kuning atau semburat kuning pada kulit dan sklera mata. Berikutnya, mata merah dan ruam kulit.
- Daerah Tropis
Leptospirosis terjadi di seluruh dunia, tetapi paling sering didapat di daerah tropis dan daerah dengan curah hujan yang tinggi.
- Dua Fase
Penyakit ini memiliki dua fase. Fase pertama ditandai dengan gejala yang kurang parah seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, dan gangguan pencernaan. Gejalanya akan hilang secara tiba-tiba diikuti oleh leptospirosis fase 2 yang fatal yang ditandai dengan kerusakan hati, kerusakan ginjal, atau meningitis.
- Penyakit Weil
Penyakit Weil adalah bentuk parah dari leptospirosis dengan gejala gagal hati, gagal ginjal, meningitis. Akibatnya dapat menyebabkan penyakit kuning, dan retensi air yang menyebabkan pembengkakan ekstremitas, dan pendarahan.
Berikut cara pencegahannya:
Kunjungi dokter hewan untuk mendapatkan vaksin untuk hewan peliharaan Anda yang dapat melindungi dari penyakit ini.
Selanjutnya, hindari kontak dengan air seni hewan atau cairan tubuh, terutama jika ada luka atau lecet pada kulit. Lalu, jangan berenang, berjalan, atau menelan air yang mungkin mengandung air seni hewan.
Kemudian, kenakan pakaian pelindung atau alas kaki di dekat tanah atau air yang mungkin terkontaminasi dengan air seni hewan.
dr Leli Hesti Indriyati, MKK mahasiswa S3 Kochi Medical School, Jepang; Ketua Biro Kajian Tanggap Bencana PPI Jepang.
BACA JUGA