12 Fakta Leptospirosis yang Patut Diketahui

Fakta Leptospirosis
Tikus menjadi salah satu penyebab leptospirosis. (Freepik)

SMARTRT.NEWSPernah mendengar penyakit ini? Ya, benar. Ini termasuk penyakit zoonosis dengan potensi epidemi, terutama setelah hujan deras atau banjir. Ada banyak fakta leptospirosis yang patut menjadi perhatian bersama.

Leptospirosis sebenarnya jarang terjad, tetapi bisa berakibat fatal. Dengan mengetahui lebih banyak tentang penyakit ini, kita bisa lebih waspada dan berupaya menghindari faktor-faktor penyebabnya.

Berikut fakta leptospirosis yang harus patut diketahui:

  1. Bakteri

Leptospirosis pemicunya bakteri Leptospira interogans yang  bersifat patogen bagi manusia dan hewan, dengan lebih dari 200 varian serologis.

  1. Penularan Umumnya lewat Tikus

Leptospirosis biasanya ditularkan tikus yang dapat terpapar manusia saat pergi ke lahan basah, air tawar. Atau daerah banjir yang terkontaminasi dengan urin tikus melalui luka terbuka dan luka pada kulit.

  1. Gigitan Hewan yang Terinfeksi Leptospirosis

Anda bisa terinfeksi leptospirosis ketika hewan yang terinfeksi menggigit Anda. Atau ketika cairan tubuh menembus tubuh melalui abrasi kulit dan selaput lendir mata, hidung, dan mulut.

  1. Lewat Makanan atau Minuman

Ya, Anda juga bisa terinfeksi ketika minum air atau makan makanan yang terkontaminasi.

  1. Jarang Terjadi Penularan

Penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi.

Fakta leptospirosis berikutnya:

  1. Hewan Pembawa Kuman

Tikus bukan satu-satunya hewan yang membawa infeksi leptospirosis. Hewan ternak, anjing  kuda, babi, domba, dan hewan lainnya juga dapat menjadi pembawa kuman ini.

  1. Vaksinasi Hewan

Vaksinasi tersedia untuk hewan dan manusia untuk melindungi anda terhadap penyakit ini.

  1. Masa Inkubasi

Masa inkubasi atau waktu perkembangan gejala penyakit biasanya memakan waktu 2 hingga 30 hari.

  1. Gejala Infkesi

Seseorang bisa saja tidak menunjukkan gejala saat terinfeksi kuman ini (asymptomatik). Namun berikut adalah tanda dan gejala khas Leptospirosis yang perlu Anda waspadai:

Demam, panas dingin, sakit kepala. Lalu, mual, muntah, diare. Selanjutnya, sakit perut, sakit otot, penyakit kuning atau semburat kuning pada kulit dan sklera mata. Berikutnya, mata merah dan ruam kulit.

  1. Daerah Tropis

Leptospirosis terjadi di seluruh dunia, tetapi paling sering didapat di daerah tropis dan daerah dengan curah hujan yang tinggi.

  1. Dua Fase

Penyakit ini memiliki dua fase. Fase pertama ditandai dengan gejala yang kurang parah seperti sakit kepala, demam, nyeri otot, dan gangguan pencernaan. Gejalanya akan hilang secara tiba-tiba diikuti oleh leptospirosis fase 2 yang fatal yang ditandai dengan kerusakan hati, kerusakan ginjal, atau meningitis.

  1. Penyakit Weil

Penyakit Weil adalah bentuk parah dari leptospirosis dengan gejala gagal hati, gagal ginjal, meningitis. Akibatnya dapat menyebabkan penyakit kuning, dan retensi air yang menyebabkan pembengkakan ekstremitas, dan pendarahan.

Berikut cara pencegahannya:

Kunjungi dokter hewan untuk mendapatkan vaksin untuk hewan peliharaan Anda yang dapat melindungi dari penyakit ini.

Selanjutnya, hindari kontak dengan air seni hewan atau cairan tubuh, terutama jika ada luka atau lecet pada kulit. Lalu, jangan berenang, berjalan, atau menelan air yang mungkin mengandung air seni hewan.

Kemudian, kenakan pakaian pelindung atau alas kaki di dekat tanah atau air yang mungkin terkontaminasi dengan air seni hewan.

dr Leli Hesti Indriyati, MKK mahasiswa S3 Kochi Medical School, Jepang; Ketua Biro Kajian Tanggap Bencana PPI Jepang.