101 Perusahaan Ambil Bagian, JMF Balikpapan Dibanjiri Pelamar

Oleh kontributor Sudarman pada 24 Jul 2025, 07:26 WIB
JMF Balikpapan

JMF Balikpapan yang digelar mulai Rabu (23/7/2025) langsung dibanjiri pelamar untuk mengisi ribuan lowongan.(foto: smartrt/rama)

Smartrt.news, BALIKPAPAN,-  Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome kembali menjadi titik temu antara harapan dan kenyataan. Mulai Rabu (23/7/2025), ribuan warga tampak berbondong-bondong menghadiri Job Market Fair yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini bukan sekadar pameran kerja, melainkan gerbang menuju masa depan yang lebih cerah bagi banyak pencari kerja.

Sebanyak 101 perusahaan dari berbagai sektor industri ambil bagian dalam ajang tersebut. Tak kurang dari 1.771 lowongan kerja dibuka untuk mengisi 58 posisi jabatan, mencakup bidang perhotelan, makanan dan minuman (F&B), perbankan, ritel, logistik, dan masih banyak lagi.

Optimisme dan Inklusivitas: Dua Kata Kunci Tahun Ini

Kepala Disnaker Kota Balikpapan, Ani Mufidah, menyebutkan bahwa gelaran kali ini mencerminkan wajah Balikpapan sebagai kota jasa yang dinamis dan terbuka terhadap berbagai latar belakang profesi. Ia juga menaruh harapan besar pada tingkat serapan tenaga kerja yang bisa meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya, lowongan yang terserap itu sekitar 30–40 persen dari total yang tersedia. Tahun ini kami berharap bisa tembus 60 persen. Kalau tercapai, itu pencapaian luar biasa,” ujarnya.

Namun, lebih dari angka statistik, tahun ini Job Market Fair menegaskan komitmen pada keberagaman dan inklusivitas. Dua perusahaan tercatat membuka lowongan khusus untuk penyandang disabilitas, sebuah langkah kecil tapi bermakna di tengah tantangan inklusi kerja di Indonesia.

Alfamart, misalnya, membuka posisi di sektor logistik bagi difabel daksa (tuna daksa), sementara peluang sebagai barista mulai dibuka bagi penyandang tunarungu. Menurut Ani, langkah ini masih jauh dari ideal, tetapi merupakan sinyal positif bahwa kesadaran sosial perusahaan mulai tumbuh.

“Peluang bagi penyandang disabilitas memang tidak bisa dipukul rata karena ragamnya sangat banyak. Tapi kami terus mendorong perusahaan untuk membuka ruang, dan forum disabilitas ikut memantau,” tambahnya.

UU dan Realitas: Tantangan Penerapan Kuota Difabel

Sebagaimana diatur dalam perundang-undangan, perusahaan sebenarnya diwajibkan merekrut minimal 1 persen tenaga kerja disabilitas dari total karyawan. Namun kenyataannya, belum semua perusahaan mematuhi hal ini.

Disnaker tidak langsung mengedepankan sanksi, melainkan mengedepankan pendekatan persuasif dan pembinaan. Edukasi terus dilakukan agar dunia usaha memahami bahwa inklusivitas bukan beban, melainkan investasi sosial jangka panjang.

“Kami ajak pelan-pelan. Yang penting niat baik sudah mulai terbentuk,” ucap Ani.

Wawancara Langsung dan CV di Tempat

Bagi para pelamar, ajang ini lebih dari sekadar menyerahkan curriculum vitae (CV). Banyak dari mereka mendapatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan tim HRD perusahaan, bahkan menjalani wawancara awal langsung di lokasi.

“Senang bisa langsung ketemu HRD. Rasanya beda dibanding sekadar kirim lamaran online,” ujar Rika, lulusan SMK yang sedang mencari pekerjaan di bidang administrasi. Ia mengaku telah menyambangi lima stan perusahaan dan mengikuti dua wawancara singkat.

Hal serupa dirasakan oleh Arief, lulusan D3 Teknik Mesin. “Saya tadi dapat informasi lowongan dari sektor migas dan logistik. Banyak pilihan, tinggal kita siapkan diri dengan baik,” katanya.

Menanti Lonjakan Pelamar di Hari Kedua

Hingga siang hari pembukaan, jumlah pelamar yang hadir tercatat belum mencapai angka seribu. Namun, Disnaker tetap optimistis bahwa antusiasme akan meningkat di hari kedua, mengingat biasanya total pelamar bisa mencapai dua ribu orang di akhir gelaran.

Bagi sebagian warga, terutama lulusan baru dan mereka yang terdampak PHK pasca pandemi, ajang ini adalah sumber harapan baru. Tak sedikit pula pengunjung yang datang dari luar daerah, seperti Penajam, Samarinda, hingga Kutai Kartanegara, untuk mencoba keberuntungan di Kota Minyak ini.***

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Disnaker) Kota Balikpapan)